Liputan6.com, California - Google baru saja mengumumkan bahwa pihaknya berencana akan menutup jaringan sosial miliknya, Orkut. Langkah ini dilakukan raksasa internet itu karena pamor Okrut dinilai mulai meredup.
Jumlah penggunanya pun kian menurun dari tahun ke tahun, meskipun jejaring sosial milik Google lainnya, Google+, juga tak jauh lebih baik. Dimulai sejak 30 September 2014, Orkut tidak akan lagi tersedia. Dengan demikian, bagi pengguna yang memiliki album foto atau data di Orkut, diharapkan untuk mengekspornya di ruang penyimpanan lain.
Mengutip laman Softpedia, Selasa (1/7/2014), ketika diluncurkan sepuluh tahun yang lalu, Orkut sebenarnya sudah kehilangan daya tarik karena banyak munculnya jejaring sosial lain, seperti Facebook dan Twitter.
"Orkut telah besar selama 10 tahun. Kami meminta maaf kepada pengguna yang masih aktif menggunakan layanan ini. Kami berharap Anda akan menemukan komunitas online lain untuk memicu lebih banyak percakapan dan membangun hubungan yang lebih baik," kata Paulo Golgher selaku Engineering Director Google.
Beberapa tanda menunjukkan bahwa Google sudah sejak lama ingin menutup Orkut. Misalnya, tidak ada seorangpun karyawan Google yang aktif menggunakan Orkut. Kedua, aplikasi Orkut untuk Android terbaru diperbarui kembali pada bulan Februari 2012.
Padahal, biasanya Google akan selalu mencoba untuk menjaga perkakas yang ada di dalam aplikasi sampai dengan standar keamanan baru serta kompatibel dengan semua jenis perangkat dan versi sistem operasi.
Seiring dengan pengumuman ini Orkut tidak akan lagi membuka pendaftaran baru mulai saat ini. Bagi pengguna yang masih menggunakan layanan dan masih aktif mengakses layanan, Google menyediakan batas waktu untuk mengekspor data mereka hingga akhir September 2014.
Google Akan Tutup Jaringan Sosial Orkut
Ketika diluncurkan sepuluh tahun yang lalu, Orkut sebenarnya sudah kehilangan daya tarik karena munculnya Facebook dan Twitter.
diperbarui 01 Jul 2014, 16:52 WIBFoto: orkut.com
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dharma Pongrekun: Banjir Tak Perlu Dianggap Musibah, tapi Rezeki dari Tuhan
Kemkomdigi Bangun Pusat Informasi dan Pulihkan Jaringan Pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Cawagub Kun Wardana Sebut Sampah Bisa Jadi Penghasilan Bagi Warga Jakarta
Debat Ketiga Pilkada Jakarta 2024: Tiga Cagub-Cawagub Beradu Gagasan Lingkungan Perkotaan dan Ruang Hidup
Aktivis Okky Madasari Ajak Kaum Wanita Melek Politik di Momentum Pilkada 2024
Kisi-Kisi Soal SKB CPNS Kemenkeu 2024
Dinda Anwar, Selebgram Medan yang Kini Terjun ke Dunia Boxing Influencer
6 Potret Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo Bantu Warga Suriah, Sorot Rasa Aman yang Langka
Rano Karno: Retribusi Sampah Tak Perlu Diterapkan Jika Pengelolaannya Sudah Baik
Dharma Pongrekun Kenalkan Lagi Konsep Pipi Monyet, Sebut Banjir Bukan Musibah
Mengenali 5 Tanda Kecerdasan Tinggi pada Balita
Ridwan Kamil: Pembangunan Giant Sea Wall Langkah Penting di Jakarta, Kunci Utamanya Dialog