Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan akan membersihkan total kawasan Monumen Nasional (Monas) dari pedagang kaki lima (PKL). Menurut pria yang karib disapa Ahok itu, langkah pembersihan ini juga untuk mencegah munculnya kawasan prostitusi di Monas.
"Kalau saya nggak sikat, 20 ribu PKL di 82 hektar Monas bisa jualan, bisa camping (berkemah), bisa ada prostitusi, bikin tenda di situ," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Mantan Bupati Belitung itu menilai, hal-hal yang disebutkannya tadi dapat terjadi di kota metropolitan seperti Jakarta, selama para walikotanya tak berani bertindak tegas. Hal inilah yang menurutnya harus diperbaiki.
Sebenarnya, lanjut Ahok, bahkan trotoar pun dapat dijadikan lokasi PKL. Namun, yang terjadi di DKI, banyak preman yang menyewakan lapak. Sehingga PKL menjadi makin semrawut.
Ia menambahkan, tujuannya membersihkan sejumlah wilayah dari PKL untuk sekaligus menerapkan kedisplinan kepada para pedagang. Juga memberi pengertian bahwa Pemprov DKI tak melarang mereka berjualan, asalkan di tempat yang semestinya, teratur, kebersihan terjaga, dan tak menganggu ketertiban umum.
Pemprov DKI justru akan menyediakan lahan taman atau trotoar untuk PKL, asalkan mereka bersedia diatur dan dibina. Dengan begitu PKL tidak dirugikan oleh preman, serta mendapatkan perlindungan pemerintah.
"Bikin pasar malam, taman diatur, kasih gap (pembatas). Daripada bayar preman, lebih baik bayar ke Pemprov, supaya Anda dilindungi oleh negara. Itu lagi kita siapkan, PKL wilayah sini siapa, jangan disewakan ke yang lain. Kalau dijual, kami cabut izinnya," tegas Ahok.
Dia mengatakan, seharusnya Jakarta menjadi kota modern yang layak huni, rapi, dan manusiawi. Ini yang ingin diwujudkannya dengan terus-menerus melakukan tindakan tegas.
"Jakarta, tidak boleh ada satu orang menzalimi orang lain, harus mengadministrasikan. Lu mau ribut, ajak gue ribut, jangan jagoan, tugas saya mengamankan yang lain, kalau kamu kurang ajar, gue ajak ribut, gue nggak peduli," pungkas Ahok. (Sss)
Ahok: Monas Jadi Tempat Prostitusi Kalau Nggak Disikat
"Kalau saya nggak sikat, 20 ribu PKL di 82 hektar Monas bisa jualan, bisa camping bisa ada prostitusi, bikin tenda di situ," ujar Ahok.
diperbarui 01 Jul 2014, 12:24 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Harga Minyak Turun Tipis di Tengah Gencatan Senjata Israel-Hezbollah
Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 28 November 2024, Ada BRMS hingga SSIA
Threads Kantongi 35 Juta Penguna Baru pada November 2024
Masuk PNS Hasil Nyogok, Apakah Gaji Selamanya Haram? Simak Penjelasan Buya Yahya
6 Fakta Menarik Gunung Buyung di Bandung, Jalur Pendakian Lewati Hutan Bambu dan Rotan
Borussia Dortmund Petik Poin Sempurna di Markas Dinamo Zagreb
Top 3 News: Jelang Nataru, Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat 10 Persen
Apa Itu Sifat Hedonisme: Memahami Gaya Hidup yang Mengutamakan Kesenangan
Hasil Quick Count Terupdate Pilkada 2024 DKI Jakarta dari 3 Lembaga Survei Terpercaya, Siapa Lebih Unggul?
Cara Meredakan Sakit Perut Saat Haid, Panduan Lengkap untuk Wanita
Ciliwung Meluap, 10 RT di Kampung Melayu Terendam Banjir hingga 2,5 Meter
Unik, Pria Ini Dapat Rp 762 Juta Gara-Gara Tidur di Kantor