Puasa Saat Piala Dunia, Siapa Takut?

Meski Bulan Ramadan mengubah pola tidur dan makan umat muslim yang menjalani puasa, beberapa pemain muslim yang bertanding di Piala Dunia

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jul 2014, 19:00 WIB
Di laga terakhir penyisihan Piala Dunia 2014 Grup E, saat Perancis berlaga kontra Ekuador, Paul Pogba dipercaya pelatih Didier Deschamps main selama 90 menit penuh, (1/7/2014). (REUTERS/Sergio Moraes)

Liputan6.com, Jakarta Meski Bulan Ramadan mengubah pola tidur dan makan umat muslim yang menjalani puasa, beberapa pemain muslim yang bertanding di Piala Dunia 2014 tak gentar menjalani puasa meski menjalani laga penting.

Memang, beberapa studi menunjukkan bahwa berpuasa bagi atlet tak memengaruhi performa atlet. Tapi, ada juga yang kurang yakin karena mempertimbangkan kondisi diri sendiri. Menurunnya performa jadi salah satu alasannya apalagi jika saat menghadapi laga penting.

Salah satu penelitan yang dilakukan terhadap 85 pemain sepak bola profesional di Tunisia menyimpulkan bahwa meski menjalani puasa, performa mereka seperti kecepatan, kelincahan, melewati lawan, serta menggocek bola tidak berpengaruh besar.

Meski di awal pekan puasa kemampuan menurun namun dengan adaptasi yang baik pada pekan selanjutnya menjadikan performa mereka membaik.

Perlu strategi agar performa terjaga. Para atlet maupun mereka yang bekerja menggunakan aktivitas fisik yang berat perlu menjaga kesimbangan cairan tubuh, asupan energi, durasi tidur tetap dipertahankan seperti sebelum bulan puasa.

Bagi Anda yang berpuasa dan menjalani aktivitas fisik yang berat, strategi ini bisa dicoba. (bdt)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya