Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten yang akan melakukan penawaran saham perdana/initial public offering (IPO) pada awal Juli 2014 telah menetapkan harga saham perdananya.
Berikut tiga emiten yang akan mencatat sahamnya di pasar modal Indonesia, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (1/7/2014):
Advertisement
1. PT Bank Dinar Indonesia Tbk
Perseroan menawarkan 500 juta saham baru atau sebesar 22,22 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum saham perdana dengan nilai nominal Rp 100.
Harga penawaran saham perdana yang ditetapkan Rp 110 per saham. Total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana Rp 550 miliar.
Perseroan menggunakan dana hasil IPO untuk ekspansi kredit sebesar 75 persen dan pengembangan jaringan kantor sebesar 25 persen. Untuk melakukan penawaran saham perdana ini perseroan telah menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan pernyataan efektif kepada perseroan pada 30 Juli 2014. Sehingga perseroan dapat melakukan penawaran saham perdana pada 2-4 Juli 2014, penjatahan pada 8 Juli 2014, pengembalian uang pemesanan dan distribusi secara elektronik pada 10 Juli 2014, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Juli 2014.
2. PT Sitara Propertindo Tbk
Untuk melakukan IPO, perseroan melepas 4 miliar saham baru atau sebanyak 39,96 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100.
Penetapan harga saham IPO di kisaran Rp 106. Harga saham yang ditetapkan di sedikit berada di batas bawah harga yang ditawarkan perseroan di Rp 105-Rp 115 per saham. Jadi total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana sekitar Rp 424 miliar.
Selain saham, untuk menarik minat investor menyerap saham IPO, perseroan juga menawarkan waran sekit ar 2 miliar waran seri I atau sebanyak 33,28 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru dengan rasio setiap pemegang dua saham mendapatkan satu waran.
Dana hasil penawaran saham perdana antara lain digunakan untuk Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk menambah modal kerja di anak usaha perseroan yang fokus di konstruksi, jasa manajemen gedung dan konsultasi. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk membayar pinjaman.
Dalam melakukan IPO, perseroan telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Pernyataan efektif sudah didapatkan perseroan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Juni 2014.
Perseroan mulai melakukan masa penawaran pada 2-4 Juli 2014, penjatahan dilakukan pada 8 Juli 2014. Sementara itu, pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham pada 10 Juli 2014, dan pencatatan saham di BEI pada 11 Juli 2014.
3. PT Magna Finance Tbk
Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan ini melepas 700 juta saham dalam rangka IPO atau sebesar 70 persen dari modal ditempatkan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100. Harga saham yang ditetapkan di level Rp 105 per saham. Angka itu di atas harga saham yang ditawarkan Rp 102-Rp 115 per saham.
Selain itu, perseroan juga menawarkan waran seri I sebanyak 100 juta waran seri I atau 33,33 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran ini diberikan secara cuma-cuma dalam rangka penawaran saham perdana. Setiap pemegang tujuh saham baru perseroan mendapatkan satu waran. Harga waran yang ditetapkan Rp 105 per waran.
Dana hasil penawaran saham perdana antara lain digunakan untuk modal kerja dalam rangka ekspansi kredit perseroan. Perseroan juga mendapatkan tambahan modal kerja dari penerbitan waran. Untuk melakukan penawaran saham perdana, perseroan telah menunjuk PT Jasa Utama Capital sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Juni 2014. Masa penawaran umum 1-2 Juli 2014, penjatahan pada 3 Juli 2014, dan pengembalian uang pemesanan dan distribusi saham dan waran seri I pada 4 Juli 2014. Pencatatan saham dan waran dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2014. (Ahm/)