Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pemilihan Presiden 2014, buku tentang sosok calon presiden Prabowo Subianto diluncurkan di Taman Ismail Marzuki, Selasa (1/7/2014). Buku berjudul 'Prabowo Subianto Sang Pemimpin Sejati' itu ditulis 3 orang, yakni Wahyu Triono KS, Sugiat Santoso, dan Robi Anugrah.
Buku itu berisi 186 halaman. Pada sampulnya, tampak foto Prabowo sedang menunggangi kuda dengan alas duduk berlogo Garuda dan Bintang 3. Sedangkan latar belakang foto itu menampilkan lembayung senja yang hampir hilang ditelan malam.
Buku ini terdiri dari 6 bab dan 1 epilogi. Keenam bab itu berisi visi misi serta program Prabowo Subianto dari berbagai sektor. Mulai Kesejahteraan Rakyat Indonesia, Sistem Ekonomi Kerakyatan, Sumber Daya Air, Kedaulatan Pangan dan Energi, Sumber Daya Manusia, Sektor Infrastruktur dan Menjaga Kelestarian Alam serta Lingkungan, dan Pemberantasan Korupsi dan Membangun Good Governance.
Sedangkan pada bagian Epilogi jelas bernada kampanye. Judulnya, Memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa: Pemimpin Sejati-Menumbuhkan Harapan Rakyat Indonesia Jaya dan Sejahtera.
Pada buku ini juga diselipkan pidato Jenderal Sudirman. Selain itu, berbagai tokoh bangsa dan partai pendukung juga menuliskan kesan tentang sosok Prabowo Subianto.
Nama-nama tokoh itu, adalah Mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gusdur, Mantan Ketua MK yang juga Ketua Tim Pemenangannya Mahfud MD, Ketua PBNU Said Aqil Sirajd, politisi senior PAN Amien Rais, politisi senior Partai Golkar Akbar Tandjung, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum PPP non-Aktif Suryadharma Ali, Ketua Umum PKS Anis Matta, Ketua Umum PPP MS Kaban, dan dai kondang KH Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym.
Salah satu penulis buku, Wahyu Trinono mengatakan, awalnya buku ini merupakan bentuk kampanye hitam. Tapi, kampanye hitam yang dimaksud adalah cetakan buku hanya hitam putih.
"Awalnya (buku ini) jadi kampanye hitam karena kekuatan nyetaknya hitam. Akhirnya jadi kampanye berwarna karena sudah dicetak berwarna," kata Wahyu di TIM, Selasa (1/7/2014).
Wahyu mengatakan, inisiatif terbitnya buku ini sebenarnya ada pada sosok Gus Dur. Saat itu, dirinya merupakan salah satu pendamping tim dokter Gus Dur. Kala itu, dirinya mendapat pesan dari Gus Dur untuk mendukung penuh Prabowo menjadi presiden, bagaimanapun caranya.
"Insiatif buku ini, adalah Gus Dur, dia pernah bilang, 'Dek wahyu iki capres mesti Mas Prabowo. Wis pokoe nurut'. Beliau begitu cinta sosok Prabowo," ungkap Wahyu.
Sampai akhirnya Gus Dur meninggal dunia. Dirinya lalu menemui loyalis Gus Dur untuk mewujudkan amanah itu. Loyalis itu adalah Muhammad Khomsun yang juga mengisi kata pengantar buku ini.
"Ribuan buku sudah disebar, tahap awal 5.000 eksemplar. Mudah-mudahan ini bermanfaat atas keyakinan kita memilih Prabowo-Hatta," tandas Wahyu.
Buku Prabowo Diluncurkan, Penulis: Awalnya Jadi 'Kampanye Hitam'
Buku berjudul 'Prabowo Subianto Sang Pemimpin Sejati' itu ditulis 3 orang, yakni Wahyu Triono KS, Sugiat Santoso, dan Robi Anugrah.
diperbarui 01 Jul 2014, 18:11 WIBBuku berjudul 'Prabowo Subianto Sang Pemimpin Sejati' itu ditulis 3 orang, yakni Wahyu Triono KS, Sugiat Santoso, dan Robi Anugrah.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Syrian Observatory for Human Rights: 528.500 Orang Tewas Sejak Perang Saudara Melanda Suriah
Arti Mimpi Gigi Copot dalam Islam: Tafsir dan Makna Spiritual
2 Zodiak Ini Bakal Mendapatkan Hidup yang Gemilang di Tahun 2025
Kemenag Akan Selesaikan Sertifikasi Guru dengan PPG Sampai 2026
Desa Wisata Pulesari, Lengkap dengan Harga Paket Wisata Alam dan Budaya di Lereng Merapi
Top 3: Kriteria Pelanggan PLN yang Dapat Diskon Tarif Listrik 50%
Rusia Kembangkan Konsol Game Domestik, Strategi Capai Kemandirian Teknologi
Selama Libur Nataru, Okupansi Hotel Banyuwangi Capai 100 Persen
Manchester United Siap Tukar Marcus Rashford dengan Victor Osimhen
Rekomendasi Serial Anime Aksi Legendaris Paling Ditunggu Penggemar, Dragon Ball Daima Hingga One Piece Fishman Island Saga
Harga Emas Tergelincir dari Posisi Tertinggi Imbas Penguatan Dolar AS
Pemerintah Diminta Tak Gegabah untuk Hidupkan Kembali Ujian Nasional