10 Alasan Mengapa Asia Gagal di Piala Dunia

Empat tim Asia gagal meraih kemenangan di Piala Dunia 2014.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jul 2014, 05:07 WIB
Ilustrasi Trofi Piala Dunia

Liputan6.com, Jakarta - Oleh: Arief Permana

Empat wakil Asia berguguran di Piala Dunia. Bahkan seluruh wakil Asia itu gagal meraih kemenangan saat bertarung di fase grup.

Australia yang tergabung di Grup B, gagal bersaing dengan Belanda, Chile, dan Spanyol. Bahkan Tim Cahill dan kawan-kawan tak pernah memenangi pertandingan dari tiga laga di fase grup.

Sementara, Jepang, Iran, dan Korea Selatan masih meraih poin saat bertarung di grupnya masing-masing. Namun, ketiganya kompak sama-sama meraih satu poin alias mengalami dua kali kalah dan sekali imbang.

Foto dok. Liputan6.com

ESPN merinci kenapa tim-tim Asia berguguran di Brasil, ini ulasannya:


Kurang Kepemimpinan

1. Kurangnya Kepemimpinan

Menurut Pelatih Korea Selatan Hong Myung-bo timnya kehilangan figur pemimpin mereka yang dianggap bisa mengatur tim. Korsel kehilangan Park Ji-sung, yang memutuskan pensiun karena masalah lutut yang dialaminya. Sementara Jepang juga tidak memiliki pemain yang bisa bertanggung jawab di lapangan untuk mengubah tim.

2. Salah Pelatihan

Persiapan selama 4 tahun yang dilakukan Alberto Zaccheroni dalam membangun skuat Jepang ternyata tidak memberi pengaruh positif. Mereka hanya bermain pasif saat melawan Pantai Gading, dan mencoba bermain menyerang lawan Yunani.

Foto dok. Liputan6.com

Pelatih Korsel Hong Myung-bo tidak punya pengalaman dengan permainan bertahan timnya, dan mereka hanya mengandalkan striker Park Chu-young.

3. Pemain Bintang Tidak Bersinar

Keisuke Honda, Shinji Kagawa, Park Chu-young, Shinji Okazaki, dan Lee Chung-yong adalah nama-nama besar yang tampil mewakili negara Asia. Tapi mereka tidak banyak memberikan kontribusi untuk timnya.

Foto dok. Liputan6.com

4. Kurangnya Mentalitas

Di luar penampilan timnas Korsel yang mendunia sejak belasan tahun silam, negara-negara Asia tidak memiliki pengalaman sukses di tingkat dunia. Sejumlah pemain Asia telah tampil di liga top Eropa, tetapi ini tidak mempengaruhi mental pemain lain di pelosok Asia.


Kurang Beruntung

5. Kurang Beruntung

Keberuntungan bisa membuat perbedaan yang besar. Seperti Iran harusnya mendapatkan penalti ketika melawan Argentina dan Korea Selatan yang diimbangi Rusia ketika pemain Rusia tidak dianggap offside. Sehingga kedua tim wakil Asia itu gagal meraih kemenangan.

Foto dok. Liputan6.com

6. Perkembangan Asia

Asia mulai berkembang beberapa dekade dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia. Pada kualifikasi Korea Selatan bermain buruk sehingga membuat mereka tersingkir lebih dulu. Jepang pun tersisih setelahnya.

7.Kiper dalam kondisi buruk

Dari tahun ke tahun ada beberapa kiper asal Asia yang menunjukan penampilan terbaik. Tapi tidak pada tahun ini. Dari keempat wakil Asia, kiper Iran yang lumayan bermain baik dengan sedikit kebobolan.


Tak Ada Pencetak Gol Handal

8. Kurangnya Pencetak Gol Handal

Dari 4 negara wakil asia, hanya Tim Cahill (Australia) yang menunjukan kualitasnya. Tak satu pun dari Yuya Osako, Yoichiro Kakitani, Park Chu-young atau KimShin-wook mencetak gol.

Foto dok. Liputan6.com

9. Grup yang Sulit

Keempat wakil Asia masing-masing mendapat grup yang sulit. Mereka kesulitan menghadapi tim-tim raksasa dunia di grupnya masing-masing.

10. Politik

Masalah politik menjadi ganjalan untuk Iran. Dimana Federasi Sepakbola Iran tidak begitu konstan mengurus tim sepakbolanya.
Tapi lewat dukungan masyarakat dan fans bisa membuat Iran bersaing lebih konsisten.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya