IPW: Pembunuh Anggota Brimob di Halte UI Orang Terlatih

Alasannya, aksi itu dilakukan dengan cepat dan hanya berjarak 2 kilometer dari markas Brimob Kelapa Dua, Depok.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 02 Jul 2014, 13:33 WIB
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus terbunuhnya anggota Brimob di halte Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, menunjukkan adanya pihak-pihak yang punya dendam kesumat terhadap polisi dan ingin merusak serta menghancurkan citra Polri tepat ketika tengah merayakan Hari Bhayangkara.

Indonesia Police Watch (IPW) juga menilai, pembunuhan terhadap Bharada Rizki Dwi Wicaksono tersebut dipastikan terencana dan dilakukan oleh orang-orang terlatih. Alasannya, aksi itu dilakukan dengan cepat dan hanya berjarak 2 kilometer dari markas Brimob Kelapa Dua.

"Bagaimanapun kasus ini akan menjadi teror, tidak hanya bagi masyarakat, tapi juga bagi polisi yang kerap bertugas di jalanan. Ini akan menjadi tugas berat bagi Kapolda Metro Jaya," ungkap Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/7/2014).

Selain itu, kasus ini sekaligus menjadi bukti bahwa kawasan Ibukota dan daerah penyangganya telah menjadi kota paling rawan bagi keselamatan anggota kepolisian.

Rawannya Jakarta bagi keselamatan polisi ini sangat mengejutkan, mengingat Ibukota bukan daerah konflik seperti Sulteng dan Papua. IPW menduga hal ini tak terlepas dari tidak terkendalinya sikap dan prilaku sebagian anggota kepolisian, sehingga gampang berbenturan dengan masyarakat.  

IPW sebelumnya mencatat ada 10 daerah rawan bagi polisi. Jakarta menduduki peringkat pertama. Sebab, ada 10 polisi yang luka dan tewas akibat dikeroyok warga. Kemudian Jabar 5 kasus, Papua 4 kasus, Sulteng, Sulsel, Jatim dan Riau masing-masing 2 kasus, Aceh, Jogja, dan NTB masing-masing 1 kasus.

Neta mengatakan, aksi kekerasan terhadap polisi di seluruh Indonesia telah menyebabkan 10 polisi tewas, yakni 5 ditembak, 2 dikeroyok, 1 ditabrak, 1 dibacok, dan 1 overdosis.

Selain itu ada 20 polisi luka, yakni 7 dibacok, 6 dikeroyok, 5 ditembak, dan 2 ditabrak. Selama 6 bulan terakhir juga ada 23 fasilitas Polri yang dirusak massa, yakni mencakup 12 rumah dinas, 6 pospol, 3 polsek, dan 2 polres. Ada yang dirusak, dibakar, dan ditembaki.

Baca juga:

Anggota Brimob Kelapa Dua Tewas Dianiaya Pria Cepak
Kronologi Tewasnya Brimob Kelapa Dua oleh Pasukan Rambut Cepak
Tim Polri Buru Pengeroyok Anggota Brimob Hingga Tewas

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya