Liputan6.com, Jakarta: Forum Komunikasi Ahlussunah Wal Jamaah yang menaungi Laskar Jihad menentang rencana Amerika Serikat menyerang Afghanistan. Tindakan AS dinilai tak berdasar karena belum memiliki bukti yang konkret tentang keterlibatan Osama bin Laden dalam aksi teror yang meruntuhkan Gedung World Trade Center dan Pentagon, Selasa pekan silam. "Itulah sebabnya, kami mendukung seruan jihad Majelis Ulama Indonesia," kata seorang pengurus Laskar Jihad Ayip Syahfrudin, baru-baru ini, di Jakarta.
Ayip menilai, jika Osama memang terbukti bersalah maka serangan AS kepada dirinya akan menjadi proporsional. Ia berharap pemerintahan Megawati Sukarnoputri tak terjebak dan jangan membantu AS dalam menyerang Afghanistan. Mega juga diminta tak memusuhi Islam. Laskar Jihad mengaku tak setuju dengan tindakan sweeping warga AS di Indonesia.
Rencana serangan AS ke Afghanistan juga membuat Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah berang. Menurut Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah Sudar Siandes, organisasinya akan membuka pendaftaran bagi warga Indonesia yang hendak berjihad membela Afghanistan. Sebab, saat ini telah banyak permintaan dari kaum muslimin yang siap ingin menjadi mujahid. "Pendaftaran jihad akan dibuka apabila AS benar-benar menyerang Afghanistan," kata Sudar.
Di sisi lain, Sekretaris Umum MUI Dien Syamsuddin yang juga pengurus Muhammadiyah mengatakan, seruan jihad kini kerap disalahartikan. Sebab, sebagian orang selalu mengidentikkan jihad dengan pengorbanan nyawa. Padahal, jihad juga bisa diartikan sebagai pengorbanan harta yang dimiliki. Namun, Dien tak bisa menyalahkan reaksi ormas-ormas Islam terhadap rencana AS yang akan menyerang Afghanistan [baca: Dien Syamsuddin: Seruan Jihad Disalahartikan].
Dari pengamatan SCTV, sukarelawan yang mendaftarkan diri untuk jihad di Kantor Gerakan Pemuda Islam, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, kini telah mencapai 270 orang. Para pendaftar mengaku siap mengorbankan nyawa sesuai ajaran agama Islam. Bahkan, Saparudin, lelaki 31 tahun asal Lampung mengaku rela meninggalkan anak-istri untuk berjihad ke Afghanistan. Menurut dia, membela muslim Afghanistan dari serangan AS adalah suatu kewajiban.
Dari Jawa Timur dilaporkan, ratusan orang kini juga telah mulai antre untuk mendapatkan formulir jihad ke Afghanistan. Adalah Forum Ulama Madura yang mengkoordinir pendaftaran sukarelawan jihad. Forum ini menilai, tindakan AS menyerang Afghanistan sangat tak adil. Alasannya, Osama belum terbukti bersalah. Penyerangan AS juga dinilai tak sesuai dengan hukum internasional.(ULF/Tim Liputan 6 SCTV)
Ayip menilai, jika Osama memang terbukti bersalah maka serangan AS kepada dirinya akan menjadi proporsional. Ia berharap pemerintahan Megawati Sukarnoputri tak terjebak dan jangan membantu AS dalam menyerang Afghanistan. Mega juga diminta tak memusuhi Islam. Laskar Jihad mengaku tak setuju dengan tindakan sweeping warga AS di Indonesia.
Rencana serangan AS ke Afghanistan juga membuat Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah berang. Menurut Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah Sudar Siandes, organisasinya akan membuka pendaftaran bagi warga Indonesia yang hendak berjihad membela Afghanistan. Sebab, saat ini telah banyak permintaan dari kaum muslimin yang siap ingin menjadi mujahid. "Pendaftaran jihad akan dibuka apabila AS benar-benar menyerang Afghanistan," kata Sudar.
Di sisi lain, Sekretaris Umum MUI Dien Syamsuddin yang juga pengurus Muhammadiyah mengatakan, seruan jihad kini kerap disalahartikan. Sebab, sebagian orang selalu mengidentikkan jihad dengan pengorbanan nyawa. Padahal, jihad juga bisa diartikan sebagai pengorbanan harta yang dimiliki. Namun, Dien tak bisa menyalahkan reaksi ormas-ormas Islam terhadap rencana AS yang akan menyerang Afghanistan [baca: Dien Syamsuddin: Seruan Jihad Disalahartikan].
Dari pengamatan SCTV, sukarelawan yang mendaftarkan diri untuk jihad di Kantor Gerakan Pemuda Islam, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, kini telah mencapai 270 orang. Para pendaftar mengaku siap mengorbankan nyawa sesuai ajaran agama Islam. Bahkan, Saparudin, lelaki 31 tahun asal Lampung mengaku rela meninggalkan anak-istri untuk berjihad ke Afghanistan. Menurut dia, membela muslim Afghanistan dari serangan AS adalah suatu kewajiban.
Dari Jawa Timur dilaporkan, ratusan orang kini juga telah mulai antre untuk mendapatkan formulir jihad ke Afghanistan. Adalah Forum Ulama Madura yang mengkoordinir pendaftaran sukarelawan jihad. Forum ini menilai, tindakan AS menyerang Afghanistan sangat tak adil. Alasannya, Osama belum terbukti bersalah. Penyerangan AS juga dinilai tak sesuai dengan hukum internasional.(ULF/Tim Liputan 6 SCTV)