Liputan6.com, Jakarta - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia menyepakati usulan asumsi makro yang akan masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 dari pemerintah. Namun proyeksi nilai tukar rupiah mengalami perubahan.
"Kami menyetujui asumsi makro yang diusulkan pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan. Sedangkan kurs rupiah berubah range-nya," kata Ketua Komisi XI, Olly Dondokambe membacakan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Asumsi Dasar Tahun Anggaran 2014 di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Beberapa asumsi dasar yang disetujui, yakni pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,5 persen hingga 6 persen, laju inflasi diproyeksikan berada di rentang 3 persen sampai 5 persen. Sementara asumsi suku bunga SPN 3 bulan di kisaran 6 persen hingga 6,5 persen sebagai dampak dari rencana The Fed.
Untuk nilai tukar rupiah, Komisi XI menyepakati rentang Rp 11.500 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Rp 12.100 per dolar AS. Angka tersebut merupakan gabungan dari patokan pemerintah yang sebesar Rp 11.500 per dolar AS hingga Rp 12.000 per dolar AS. Sedangkan Bank Indonesia (BI) lebih pesimistis memasang kurs rupiah Rp 11.900 per dolar AS hingga Rp 12.100 per dolar AS.
"Prospek neraca pembayaran Indonesia (NPI) perlu dicermati karena ada ketidakpastian ekonomi global. Tapi NPI sudah tercatat positif sehingga berpotensi mendorong ekspor dan membaiknya harga komoditas. Sedangka transaksi berjalannya belum dapat ditekan," tandas dia.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Chatib Basri mengaku, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan membaik sehingga mampu mengerek volume perdagangan dan ekspor Indonesia. Ekspor merupakan salah satu penopang ekonomi nasional, selain konsumsi domestik dan investasi.
"Meskipun pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2014 sebesar 5,2 persen, namun kecenderungan konsumsi rumah tangga akan meningkat seiring dengan kenaikan daya beli masyarakat. Tren investasi baik penanaman modal asing serta penanaman modal dalam negeri agak melambat," paparnya.
Chatib optimistis, akan terjadi konsolidasi makro yang membuka ruang investasi bakal mengalami pemulihan. Namun kondisi tersebut harus dicermati mengingat The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga dan dapat berpengaruh ke ekonomi Indonesia. (Fik/Gdn)
Komisi XI DPR RI dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro 2015
Untuk nilai tukar rupiah, Komisi XI menyepakati rentang Rp 11.500 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Rp 12.100 per dolar AS.
diperbarui 02 Jul 2014, 18:13 WIB(Liputan6 TV)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kumpulan Doa Ampunan Dosa, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, Artinya, dan Amalan Pendukung
Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban: Panduan Lengkap Sesuai Syariat Islam
Asri Welas Gugat Cerai Galiech Ridha Rahardja, Sidang Sudah Berjalan di Pengadilan Agama Depok
Arti Mimpi Memakai Baju Kebaya: Simbol Keanggunan dan Makna Tersembunyi
Limbah Sawit Ternyata Bisa Diolah, Apa Saja Manfaatnya?
VIDEO: Demi Pilkada 2024, Perantauan Pulang ke Kampung Halaman
Akademisi UI Sebut Bonus Demografi Tak Otomatis Hasilkan Produktivitas Tinggi
Potret Dianda Sabrina Pakai Jubah Wisuda, Berhasil Selesaikan Kuliah Meski Sempat Ragu
Cara Membayar Kafarat Sumpah: Panduan Lengkap Sesuai Syariat Islam
Parkir di Zona Merah, Berikut Kinerja Kripto CRO Coin 26 November 2024
Tata Cara Shalat Tarawih 11 Rakaat 4 4 3: Panduan Lengkap
VIDEO: Truk Tronton Tabrak Sejumlah Kendaraan di Lampu Merah Slipi, Satu Orang Meninggal