Transformers 4 Lebih Laku di Tiongkok daripada di AS

Transformers: Age of Extinction menghasilkan USD 134,5 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun di Tiongkok setelah rilis selama lima hari.

oleh Ade Irwansyah diperbarui 03 Jul 2014, 14:10 WIB
Robot-Robot Gagah di Transformers

Liputan6.com, Beijing Ternyata lebih banyak orang Tiongkok nonton film keempat franchise Transformers, Transformers: Age of Extinction ketimbang orang Amerika Serikat (AS).

Diwartakan Variety, Kamis (3/7/2014), `Transformers: Age of Extinction` meraup pendapatan lebih banyak di Tiongkok daripada di AS, mengacu pada data yang dirilis China Movie Media Group, mitra sineas Hollywood yang besama membuat `Transformers 4` di Tiongkok.

Sejauh ini, film tersebut sudah menghasilkan USD 134,5 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun di Tiongkok setelah rilis selama lima hari di sana. Angka itu lebih banyak daripada penghasilannya dari kampung halaman sendiri, yakni USD 121 juta atau setara Rp 1,4 trilun.

Foto dok. Liputan6.com

Angka itu juga mencatatkan rekor sendiri di negeri Tirai Bambu, mengalahkan film produksi patungan Tiongkok-Hong Kong yang dibintangi Stephen Chow, Journey to the West: Conquering the Demons yang meraih USD 133 juta setelah 11 hari edar. [baca juga: Transformers: Age of Extinction Sukses di Tiongkok, Apa Artinya?]

Pihak China Movie Group percaya, `Transformers 4` bakal mengungguli rekor Avatar (2009) sebagai film Hollywood paling laris di Tiongkok sepanjang masa yang meraih USD 217,7 juta.

Paramount Pictures, studio yang membuat `Transformers 4`, berkorban banyak agar filmnya sukses besar di Tiongkok, negara yang menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia saat ini. Demi menarik simpati dengan negara berpenduduk terbanyak di dunia itu, Paramount syuting sebagian filmnya di Tiongkok, mengasting bintang Mandarin untuk sebuah peran yang penting, hingga bermitra dengan perusahaan-perusahan Tiongkok untuk ikut mempromosikan filmnya. [baca juga: Kenapa Transformers: Age of Extinction Istimewakan Tiongkok?]

Film Transformers sebelumnya meraup USD 165 juta dari Tiongkok.(Ade/Mer)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya