Akbar Faisal: Mungkin Sampel Survei Polcomm di Rumah Polonia

Pasangan Prabowo-Hatta memperoleh elektabilitas sebesar 46,8 persen dan Jokowi-JK sebesar 45,3 persen.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Jul 2014, 17:27 WIB
Ketua DPP Partai Nasdem Akbar Faisal. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah).

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Kampanye Nasional pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla, Akbar Faisal, mempertanyakan keabsahan hasil survei yang dirilis oleh Polcomm institute. Menurutnya, jumlah responden dengan total 1.200 di 33 provinsi dalam survei elektabilitas Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK merupakan penelitian yang tidak jelas.

Pasangan Prabowo-Hatta memperoleh elektabilitas sebesar 46,8 persen dan Jokowi-JK sebesar 45,3 persen.

"Mungkin dia mengambil sampelnya di Kantor Polonia sana," cibir Akbar saat menghadiri rilis survei tersebut, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2014). Rumah Polonia merupakan posko pemenangan pasangan Prabowo-Hatta.

Politisi Nasdem ini mengaku tidak memahami hasil yang didapat oleh lembaga survei Polcomm Institute. Karena menurutnya, dari 9 lembaga survei, ada 7 lembaga survei yang diakui elektabilitasnya.

Lebih jauh mantan Politisi Hanura ini menyebutkan, 7 lembaga survei yang ia maksud tersebut, hasilnya mengakui jika elektabilitas Jokowi-JK tidak turun dan masih di atas pasangan Prabowo-Hatta. Namun, Akbar tak mau mengatakan nama 7 lembaga survei yang dia maksud.

"Yang ada 49 persen kita sudah kantongi dari 11 provinsi. Meski kita akui di Jakarta, pasangan capres nomor 1 lebih unggul sedikit. Tapi sekali lagi saya tanyakan, Polcomm bisa berhati-hati dalam mengambil survei, dan itu saya bilang sedikit lebih ngawur," ketus Akbar.

Hasil survei Polcomm Institute menyatakan, elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mulai mengungguli elektabilitas pasangan capres cawapres nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pasangan Prabowo-Hatta memperoleh elektabilitas sebesar 46,8 persen dan Jokowi-JK sebesar 45,3 persen,

Direktur Polcomm Institute Heri Budianto, saat memaparkan hasil surveinya,  di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/2014) menjelaskan, tren adanya kenaikan elektabilitas Prabowo berdasarkan penampilan dalam debat putaran ke tiga yang membahas soal politik internasional dan ketahanan nasional.

Surevi Polcomm Institute dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden yang tersebar di 33 provinsi. Penelitian dilakukan dengan wawancara tatap muka pada tanggal 23 Juni hingga 27 Juni 2014, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% dan margin errors sebesar 3%.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya