Liputan6.com, Jakarta Mengunyah makanan dengan sempurna begitu dianjurkan saat kita makan. Selain dapat menikmati setiap kunyahan makanan yang ada di dalam mulut, kita pun lebih cepat dalam menangkap sinyal kenyang. Sehingga, kita akan menghentikan aktivitas makan.
Dengan begitu, kita akan terhindar dari makan yang berlebihan, dan terhindar dari berat badan berlebih pula.
Untuk memaparkan lebih detail tentang keharusan kita melakukan itu, dr. Muhammad Suwardi membahasnya secara lengkap di dalam buku berjudul `Solusi Sehat Islami`.
Dalam bukunya ia menjelaskan, pencernaan makanan melalui dua proses, secara mekanik dan kimiawi (enzimatik). Pencernaan secara mekanik, kata dia, terjadi di mulut dengan mengunyah makanan.
"Gigi-geligi akan merobek dan mulmatkan makanan dengan bantuan air ludah yang mengandung enzim ptialin. Yaitu, enzim yang mencerna karbohidrat. Sehingga, proses pencernaan di dalam mulut menjadi kian sempurna," kata Suwardi ditulis Health Liputan6.com pada Jumat (4/7/2014)
Agar proses pencernaan ini berjalan sempurna, makanan harus dikunyah dengan baik di dalam mulut. "Kesempurnaan mengunyah makanan yang ideal berkisar antara 25 sampai 30 kali kunyahan," kata dia menambahkan.
Namun sayangnya, sejumlah orang berpendapat bahwa jika makanan sudah terasa lembut dan manis di dalam mulut, menandakan bahwa proses mengunyah telah sempurna. Padahal yang sebenarnya, tidak seperti itu.
Lebih lanjut Ketua Forum Kajian Islam dan Kedokteran Indonesia, menjelaskan, proses mengunyah makanan dengan sempurna akan memudahkan mekanisme stimulasi terhadap kelenjar air ludah agar memberi respons yang optimal setiap kali makan.
Selain itu, agar karbohidrat yang belum seluruhnya dapat dicerna di dalam mulut, dapat disempurnakan di lambung dan usus halus.
"Di samping itu, hikmah mengunyah makanan dengan sempurna dan tidak tergesa-gesa adalah untuk melatih kesabaran," kata dia menekankan.
Kunyah Makanan 30 Kali, Melatih Kesabaran Kita
Selain dapat menikmati setiap kunyahan makanan yang ada di dalam mulut, kita pun lebih cepat dalam menangkap sinyal kenyang.
diperbarui 06 Jul 2014, 07:00 WIBSejumlah warga membeli makanan berbuka puasa di Pasar Takjil Benhil, Jakarta, Selasa, (1/7/14). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bacakan Pleidoi, Terdakwa Reza Jelaskan Awal Jumpa dengan Harvey Moeis
Yang Terjadi ketika Santri Kepercayaan KH Hasyim Asy'ari Ketahuan Berbohong, Karomah Wali
5 Siswa SMA 70 Jaksel yang Terlibat Pengeroyokan Dikeluarkan
Nikita Willy Ungkap Perawatan Wajahnya yang Tetap Glowing Saat Melahirkan Anak Kedua
Candi Cangkuang Garut, Situs Sejarah Simbol Keanekaragaman Budaya
Dishub Jakarta Bahas Wacana Kenaikan Tarif Transjakarta, Imbas Subsidi Dipangkas?
Penyebab Hidup Susah yang Jarang Disadari, Buya Yahya Ungkap Hal Mengejutkan
Sejarah di Balik Monumen Bajra Sandhi, Simbol Perjuangan Rakyat Bali
Viral Ibu Bagikan Foto Bayinya yang Baru Lahir Mirip Presiden Prabowo Subianto
Mengenal Mrk 462 Lubang Hitam Terkecil di Alam Semesta
Resep Daun Penurun Kolesterol yang Bisa Anda Buat di Rumah
Manfaat Kolang-Kaling Rahasia Sehat Turunkan Kolesterol dan Asam Urat