Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan industri penerbangan di Indonesia dinilai masih cukup tinggi seiring kenaikan konsumsi masyarakat yang mayoritas dari kalangan ekonomi menengah.
Namun perkembangan itu dinilai kurang didukung dengan beberapa faktor dalam hal ini yang terpenting adalah dukungan pemerintah.
Ketua Indonesia National Air Carrier Assosiation (INACA) Arif Wibowo menilai selama ini seharusnya pemerintah membiarkan skema harga beberapa rute pesawat sesuai dengan mekanisme harga pasar.
"Mestinya saat rute bersaing bebas di Open Sky 2015, konsumen sudah harus merasakan harga tiket seperti mekanisme pasar, apalagi rute-rute padat, kalau satu dua rute peran pemerintah boleh main disitu," ungkap Arif seperti yang ditulis Sabtu (5/7/2014).
Dengan menerapkan mekanisme pasar dengan begitu maka harga tiket maskapai penerbangan untuk beberapa rute tidak diterapkan batasan tarif.
Sementara di sisi lain, menurut Arif tingkat daya saing industri penerbangan di Indonesia juga masih rendah mengingat saat ini fasilitas pendukungnya masih cenderung di monopoli oleh beberapa perusahaan.
"Dunia airlines itu kita harus berasaing bebas, tapi sedikit besinggungan dengan monopolistik, misalnya pemasok avtur hanya Pertamina, Bandar Udara juga begitu. Itulah yang menyebabkan PSC naik menjadi Rp 150-200 ribu untuk internasional, domestik mungkin akan naik lagi itu," kata Arif.
Menurut Arif, secara Undang-Undang sudah mendukung beberapa perusahaan migas milik swasta untuk turut berperan dalam penyedia avtur di industri penerbangan, hanya saja dalam pelaksanaannya hal itu tidak mampu diterapkan.
Salah satu hasilnya, harga avtur untuk wilayah Jakarta sekitar 91 sen dolar per liter dan di Papua mencapai 113 sen dolar per liter. Hal itu lebih mahal jika dibandingkan dengan harga avtur di Singapura yang hanya 78 Sen Dolar per liternya.
"Open Sky 2015 itu banyak tatangan yang bisa kita hadapi, kalau kita sudah baisa berlatih bersaing, yang penting itu regulatednya juga mau bersaing tidak," pungkasnya. (Yas/Nrm)
Masih Dimonopoli, Industri Penerbangan RI Sulit Berkembang
Seharusnya pemerintah membiarkan skema harga beberapa rute pesawat sesuai dengan mekanisme harga pasar.
diperbarui 05 Jul 2014, 11:53 WIB(Foto: Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jangan Sampai Pertanyakan Hal Ini kepada Allah SWT, Dampaknya Berbahaya Kata Gus Baha
Simak, Sejarah Hari Bela Negara dan Temanya Tahun Ini
3 Fakta Menarik Setelah Amorim Membuat Manchester United Kembali Berwarna Merah
10 Galaksi di Alam Semesta dan Fakta Menariknya
Tatkala Beras Saudagar Tamak Berubah jadi Pasir, Kisah Karomah Sunan Gresik
Jadwal dan Hasil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Misi Jadi Raja Asia Tenggara
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala AFF 2024: Siapa Jadi Raja Asia Tenggara?
Klasemen Piala AFF 2024 usai Filipina vs Vietnam: Timnas Indonesia Nyaris Dikudeta
4 Pemain yang Berpeluang Gabung Manchester United di Januari 2025: dari Bek Kiri hingga Striker
Mary Jane dan 5 Terpidana Mati Bali Nine Dipulangkan ke Negara Asal, Apa Timbal Baliknya?
Mengenal Upacara Nyadar, Simbol Kekayaan Budaya Madura
Link Live Streaming Final Piala Interkontinental Real Madrid vs Pachuca, Sebentar Lagi Tayang di Vidio