Jokowi Jadi Presiden, Rupiah Bakal Perkasa?

Pergerakan rupiah sangat ditentukan oleh kecepatan pelaku pasar dalam melakukan ekspektasi.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Jul 2014, 06:40 WIB
Ilustrasi Jokowi-JK (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Standard Chartered Indonesia, Eric Sugandhi menilai pergerakan rupiah sangat ditentukan oleh kecepatan pelaku pasar dalam melakukan ekspektasi. Namun bagaimana prediksinya mengenai nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) apabila Joko Widodo (Jokowi) menjadi orang nomor satu di Indonesia?

Menurut Eric, sejak awal tahun usai pengumuman Jokowi sebagai calon presiden (capres), pasar melihat mantan walikota Solo itu sudah menang mutlak dari dukungan seluruh anggota parlemen fraksi Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P).

"Setelah pemilihan legislatif, partai yang menyokong Jokowi ini meraih kemenangan dengan perolehan suara 19,6 persen. Mau hasilnya valid atau tidak, tapi selisihnya memang tipis. Tapi Jokowi akan menghadapi masalah dengan anggota DPR yang tidak mendukungnya," jelas dia kepada Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Senin (7/7/2014).


Next


Kemenangan sementara ini, kata Eric sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga mampu membuat investor atau pelaku pasar melakukan price in. "Kalau nanti Jokowi menang tipis karena sesuai ekspektasi pasar, rupiah bisa menguat," sambungnya.

Meski tak spesifik menyebut proyeksi level kurs rupiah jika Jokowi menjadi Presiden, tapi dia memperkirakan penguatan kurs paska pilpres akan berada di level sekitar Rp 11.600 per dolar AS.

"Penguatan tersebut dapat berlangsung sampai akhir tahun apabila kondisi politik maupun ekonomi Indonesia stabil," tukasnya. (Fik/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya