Tanggapan Bawaslu soal Kisruh Pencoblosan di Hong Kong

Bawaslu menilai, PPLN Hongkong telah bekerja dengan baik, sesuai prinsip Pemilu yang jurdil.

oleh Rochmanuddin diperbarui 07 Jul 2014, 05:18 WIB
Antrean pemungutan suara WNI di Hong Kong (Migrant Care)

Liputan6.com, Beijing - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad menilai, pelaksanaan pemungutan suara Pilpres 2014 di Hongkong berjalan lancar.

"Secara umum berjalan lancar dan baik," katanya di Beijing, Minggu (6/7/2014) malam.

Muhammad mengatakan, meski ada sejumlah buruh migran Indonesia yang tidak dapat memilih karena telah melewati waktu pemungutan suara, namun PPLN Hongkong telah bekerja dengan baik, sesuai prinsip Pemilu yang jurdil.

Menurut Muhammad, Pemerintah Hongkong dan Makau memberikan izin kepada Perwakilan RI di Hongkong dan Makau, penggunaan fasilitas publik bagi penyelenggaraan pemungutan suara Pilpres 2014.

Konsulat Jenderal RI di Hongkong menyiapkan 13 TPS di Central Lawn Victoria Park, dan 2 TPS di Makau. Jumlah pemilih keseluruhan untuk 2 wilayah itu 114.662 orang. Sebanyak 18.126 orang di antaranya akan menggunakan hak pilihnya melalui pos.

Dari jumlah itu yang hadir di TPS tercatat 23.569 pemilih di Hongkong dan 1.568 pemilih di Makau. "Itu dikarenakan sebagian besar buruh migran Indonesia datang ke TPS lewat dari jam 17.00 waktu setempat."

"Padahal izin yang diberikan Pemerintah Hongkong bagi penggunaan fasilitas publik dari jam 08.30 hingga 17.00," ungkap Muhammad.

Muhammad menambahkan, sangat disayangkan memang, hak politik mereka hilang. Namun ia mengimbau agar tetap taat aturan pemerintah setempat. PPLN sudah berupaya untuk mengakomodasi dan umumnya PPLN bekerja sesuai prinsip luber dan jurdil.

Kendati, kata Muhammad, dari Hongkong dilaporkan pula sejumlah WNI, khususnya buruh migran Indonesia yang tidak dapat menggunakan hak politiknya itu, sempat melakukan unjuk rasa di sekitar lokasi pemungutan suara di Taman Victoria. (Ant/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya