Liputan6.com, Nairobi - Sejumlah pria bersenjata menyerang pusat perdagangan dan kantor polisi di pesisir Kenya. Pihak berwenang menyebutkan, serangan pada Minggu 6 Juli pagi waktu setempat itu membuat 22 orang meregang nyawa.
"13 Orang tewas ketika penyerang melepaskan tembakan setelah tengah malam di Hindi, dekat pantai wisata populer Lamu," kata Palang Merah Kenya seperti dimuat CNN (7/7/2014).
Advertisement
Hindi berada di dekat Mpeketoni, di mana penyerang menewaskan puluhan orang pada bulan lalu.
"Serangan kedua semalam (Minggu malam), menewaskan sembilan orang di sebuah kantor polisi di Gamba, Tana River county. Satu orang lainnya dirawat di rumah sakit dan lain dilaporkan hilang," rinci Palang Merah Kenya.
Kelompok teroris Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada akhir pekan itu. Mereka mengatakan militan telah menewaskan 50 orang, dan berjanji akan melakukan pertumpahan darah lagi.
"Para militan kami kembali ke markas tanpa cedera setelah serangan," kata juru bicara kelompok teror itu, Sheikh Abu Musab Abdiaziz kepada Radio Andalus di Somalia.
Akibat serangan di bagian pesisir itu, industri pariwisata Kenya terkena dampaknya. Pada bulan Mei, perusahaan wisata terpaksa mengevakuasi ratusan wisatawan dari Kenya. Gara-garanya, Inggris dan Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan ke tempat itu, akibat adanya serangan teroris.
Militer Kenya menyeberangi Somalia pada tahun 2011 untuk memerangi Al-Shabaab, yang disalahkan atas penculikan turis di wilayah pesisir. Dalam pembalasannya, kelompok teroris itu pun meluncurkan serangkaian serangan, termasuk menargetkan lokasi ramai seperti stasiun bus.
Tahun lalu, militan menyerbu Westgate Mall di Nairobi dan menyandera pengunjung selama berhari-hari. Setidaknya 67 orang tewas.