Dakwah Wayang Kulit Sunan Kalijaga

Kegemaran masyarakat menonton pertunjukkan wayang membuat Sunan Kalijaga menjadikannya sebagai alat penyebar kebaikan.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jul 2014, 08:31 WIB
(Liputan6 TV)

Liputan6.com, Yogyakarta - Lampah ratri, prosesi jalan kaki malam hari tanpa alas kaki dilakukan sejumlah warga Daerah Istimewa Yogyakarta. Prosesi ini dilakukan untuk mengenang perjuangan Sunan Kalijaga dalam upayannya menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Seperti ditayangkan Potret Menembus Batas SCTV, Senin (7/7/2014), dalam ritual tersebut warga juga mengarak air dalam kendi. Serta membawa wayang kulit.

Air di kendi berasal dari Sendang Banyu Urip, sebuah danau yang diyakini sebagai gagasan Sunan Kalijaga untuk mengatasi musim kering berkepanjangan. Sedangkan wayang di setiap tangan menjadi simbol yang tak pernah lepas dari sosok Sunan Kalijaga.

Jejak penyebaran Islam di tanah Jawa oleh Wali sanga, khususnya Sunan Kalijaga, memang identik dengan pendekatan budaya. Selain kesenian wayang, tari emprak pun tak lepas dari sentuhan para Wali.

Sunan Kalijaga boleh dibilang tokoh sentral penyebaran Islam di Pulau Jawa. Tokoh paling populer dan dianggap penyempurna ajaran 8 Wali sebelumnya.

Lahir dengan nama Said dan bergelar Raden, Sunan Kalijaga adalah pendobrak tradisi manusia Jawa di era abad ke 15 hingga awal abad ke 16.

Lewat sentuhan adaptatifnya, Sunan Kalijaga dianggap jenius. Sehingga dalam penyebaran agama Islam tak sampai menimbulkan kejutan budaya di kalangan masyarakat yang fanatik dengan tradisi leluhurnya.

Sunan Kalijaga menggunakan kesenian wayang sebagai salah satu media berdakwah. Asal mula kata wayang adalah "ma hyang", merujuk kepada ruh spiritual tuhan atau dewa. Tapi dalam bahasa Jawa, wayang bermakna bayangan.

Keberadaan prasasti man-tyasi pada abad 10 Masehi atau zaman Raja Dyah Balitung Kerajaan Mataram Kuno, menunjukkan bahwa masyarakat Jawa sejak berabad-abad telah mencintai kesenian wayang.

Kegemaran menonton pertunjukkan wayang itulah yang membuat Sunan Kalijaga tergerak menjadikannya sebagai alat penyebar kebaikan. Dalam setiap pertunjukannya selalu disisipkan ajaran-ajaran Islam.

Seperti apakah kisah penyebaran Islam Sunan Kalijaga melalu pendekatan budaya Jawa? Saksikan selengkapnya video di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya