HMI Singaraja Dukung Penuh Pemerintah dan KPK Berantas Korupsi di Indonesia

Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam HMI Cabang Singaraja, Bali Wahyu Candra menyebut korupsi adalah penyakit akut ditubuh bangsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2023, 21:33 WIB
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam HMI Cabang Singaraja, Bali Wahyu Candra menyebut korupsi adalah penyakit akut ditubuh bangsa. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam HMI Cabang Singaraja, Bali Wahyu Candra menyebut korupsi adalah penyakit akut ditubuh bangsa.

Menurutnya, salah satu instrumen penghambat kemajuan bangsa Indonesia adalah banyaknya praktek korupsi di berbagai level pemerintahan.

"Korupsi merupakan salah satu penyakit akut yang dilanda bangsa kita, banyaknya peraktek korupsi di berbagai level pemerintahan seperti pemerintah daerah sampai pemerintah pusat menjadi penghalang kemajuan bangsa kita," ujar Wahyu melalui keterangan tertulis, Jumat (20/10/2023).

Dia menjelaskan, jika praktek korupsi tidak segera di atasi dengan serius dan konsisten, maka akan menjadi penyakit turunan yang tidak akan ada ujungnya.

"Jika korupsi ini tidak segera di atasi, maka akan menjadi penyakit turunan yang tidak akan pernah selesai," ucap Wahyu.

Dia menilai, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah salah satu instrumen kunci dalam penanganan korupsi. Menurut Wahyu, KPK merupakan anak kandung Reformasi, lahir atas dasar semangat pemberantasan praktik KKN yang marak terjadi di masa Orde Baru.

"KPK adalah salah satu instrumen utama dan menjadi kunci dalam penuntasan Korupsi di Bangsa ini. KPK yang notabene adalah anak kandung Reformasi, yang lahir atas dasar semangat pemberantasan KKN Masa Orde Baru harus kita suport bersama agar penuntasan masalah korupsi di tanah air ini segera bisa teratasi," terang Wahyu.

 


Kinerja KPK Dinilai Membaik

Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Liputan6.com/Fachrur Rozie)

Wahyu juga menilai, kinerja KPK di Era kepemimpinan Presiden Joko Widodo secara garis besar semakin membaik.

Hal tersebut, kata dia, dapat dilihat dari keberhasila KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat beberapa pejabat publik dari level daerah sampai pusat.

"Hal ini menunjukkan komitmen KPK dan Pemerintah dalam pemberantasan Korupsi di tanah air," ucap Wahyu.

"Kinerja KPK di era Presiden Jokowi ini bisa dikatakan membaik, hal ini bisa kita lihat dengan bukti dilapangan dimana intensitas keberhasilan OTT yang menjerat berbagai pejabat publik dari level daerah samapai nasional ini menjadi ukuran keseriusan Pemerintah dalam hal ini Presiden dan KPK dalam penuntasan korupsi," sambung dia.

Wahyu juga menambahkan bahwa Pemerintah dan KPK tidak bisa bekerja sendiri, masyarakat terutama generasi muda harus turut andil mendukung pemberantasan praktek korupsi di tanah air sampai ke akarnya.

"Pemerintah dan KPK tidak bisa bekerja sendiri, kita sebagai masyarakat dan terutama generasi muda harus ikut serta dan turut andil dalam pemberantasan Korupsi di tanah air tercinta ini," jelas Wahyu.

Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya