Ini Beda Daging Sapi dan Celeng versi Pedagang

Bagi pedagang daging mudah untuk membedakan kedua daging tersebut.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Jul 2014, 16:10 WIB
Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, pemerintah terus berupaya untuk menjaga agar tidak terjadi lonjakan harga yang terlalu tinggi di tingkat konsumen, Pasar Senen, Jakarta, Rabu (25/6/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya peredaran daging celeng di pasaran belakangan ini membuat masyarakat khawatir. Peredaran daging ditenggarai sebagai usaha nakal oknum tertentu dalam memanfaatkan permintaan daging yang meningkat selama bulan Ramadan untuk mereguk untung semata.

Meski demikian, pedagang daging di pasar tradisional mengaku tidak takut dengan maraknya peredaran daging tersebut. Seperti diungkapkan Hadi (45) salah satu penjual daging di PD Pasar Jaya Pasar Buncit, Jakarta Selatan.

Dia bahkan berani menjamin daging tersebut sulit untuk dijual di pasaran bila tidak ada unsur kesengajaan dari pedagang.

"Kalau ada yang nakal mungkin bisa dijual, tapi kalau pedagangnya memang jujur ya mana mau jual daging itu. Tapi di sini nggak ada daging celeng, sulit masuknya ke sini," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (7/7/2014).

Hadi mengakui, memang bagi masyarakat umum akan sulit membedakan antara daging sapi dengan daging celeng. Namun bagi pedagang daging seharusnya mudah untuk membedakan kedua daging tersebut. Ini yang membuat pedagang tak khawatir dengan peredaran daging celeng.

"Memang susah dibedakan, hampir mirip. Tapi daging celeng itu merahnya lebih merah, serat agak kasar, bagian paha itu kecil, kalau sapi kan lebih besar. Bagian paha celeng mirip dengan dengan paha kambing," jelasnya.

Agar masyarakat tidak terjebak untuk membeli daging celeng ini, Hadi berharap masyarakat tidak mudah tergoda dengan harga yang murah.

"Itu pasti lebih murah dan pembeli kebanyakan tergiur oleh harganya yang murah. Jadi lebih baik beli yang agak mahal tetapi terjamin," tandasnya. (Dny/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya