Jerman Nilai Kegiatan Mata-mata AS Pelanggaran Serius

Kanselir Jerman Angela Merkel menyampaikan kekhawatiran tentang dugaan kegiatan mata-mata Amerika Serikat (AS) terhadap intelijen Jerman.

oleh Rochmanuddin diperbarui 08 Jul 2014, 03:10 WIB
Angela Merkel bertemu Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, China, Senin 7 Juli 2014.

Liputan6.com, Beijing - Kanselir Jerman Angela Merkel menyampaikan kekhawatiran tentang dugaan kegiatan mata-mata Amerika Serikat (AS) terhadap intelijen Jerman.

Seperti dilansir BBC, Senin (7/7/2014), Merkel mengatakan jika dugaan tentang agen ganda tersebut benar, maka telah terjadi pelanggaran kepercayaan serius.

"Ini jelas-jelas bertentangan dengan apa yang saya pandang sebagai kerjasama berdasarkan saling percaya dengan AS," ujarnya dalam konferensi pers dengan pemimpin China Li Keqiang dalam kunjungan ke China, Senin (7/7/2014).

"Jika sejumlah laporan ini benar, ini adalah suatu masalah serius," kata Merkel.

Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere telah meminta penjelasan AS.

Ini adalah hari kedua Merkel dalam lawatan 3 harinya di China yang didominasi masalah perdagangan.

Pekan lalu seorang warga Jerman yang menjadi pegawai badan intelijen asing negara itu (BND) ditangkap. Pria tersebut diduga telah memberikan lebih 200 dokumen selama 2 tahun dengan imbalan US$34.000 atau Rp 3,9 miliar.

Hubungan Jerman-AS menegang setelah muncul berita Badan Keamanan Nasional AS (NSA) melakukan monitor terhadap pembicaraan Merkel di telepon genggamnya.

Skala kegiatan mata-mata NSA ini diungkapkan pembocor informasi AS Edward Snowden, mantan kontraktor NSA yang masih buron di Rusia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya