Gempa 6,9 SR di Perbatasan Guatemala-Meksiko, Bayi Tertimpa Atap

Jaringan listrik juga terputus, bangunan retak dan tanah longsor yang memblokir sejumlah jalan pasca-gempa itu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Jul 2014, 08:16 WIB
Kondisi pasca-gempa 6,9 SR di perbatasan antara Guatemala dan Meksiko. (Reuters)

Liputan6.com, Meksiko City - Gempa 6,9 skala Richter (SR) mengguncang perbatasan antara Guatemala dan Meksiko pada hari Senin 7 Juli 2014 waktu setempat. Menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang bayi yang baru lahir.

Dikutip dari Reuters, Selasa (8/7/2014), guncangan gempa juga merusak puluhan bangunan dan memicu tanah longsor.

Sebagian besar kerusakan akibat gempa 6,9 SR itu dilaporkan terjadi di wilayah perbatasan Guatemala, San Marcos. Di wilayah itu, jaringan listrik juga terputus, bangunan retak dan terjadi tanah longsor yang memblokir sejumlah jalan.

US Geological Survey menyebutkan, gempa 6,9 SR itu berpusat 22 km arah barat daya dari Kota Tapachula di Chiapas, pada kedalaman sekitar 60 km. Guncangan tersebut awalnya dilaporkan berkekuatan 7,1 SR namun kekuatannya menurun. Getarannya juga dilaporkan terasa di El Salvador.

Presiden Guatemala Otto Perez mengatakan, bayi baru lahir yang meninggal akibat tertimpa atap atau langit-langit rumah sakit di San Marcos.

Daerah itu --San Marcos -- memang kerap diguncang gempa dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya pada November 2012, wilayah itu digoyang gempa 7,4 SR. 48 Orang dilaporkan meregang nyawa.

"Dengan laporan yang kami miliki sejauh ini, kami dapat mengatakan gempa ini telah menyebabkan kerusakan cukup parah. Ini bukan kerusakan ringan," kata Perez.

Pihak berwenang sebelumnya melaporkan, kematian dua orang lainnya di San Rafael Pie de la Cuesta, yang juga di San Marcos. Namun, juru bicara otoritas darurat Guatemala CONRED, Sergio Cabanas menyatakan laporan itu salah.

"Sejauh ini, 33 orang dilaporkan terluka. Banyak dari mereka mengalami cedera kepala, 41 rumah rusak berat," urai Perez.

Lanjut Perez, 39 rumah mengalami kerusakan ringan, dan 36 orang di Distrik San Sebastian Huehuetenango dievakuasi. Sementara di seberang perbatasan, pihak berwenang di negara bagian Meksiko selatan Chiapas mengatakan, ada dua orang tewas tertimpa bangunan yang runtuh.

"Gempa ini cukup kuat. Keluarga di kawasan itu benar-benar ketakutan akan terjadi gempa seperti pada November 2012," ucap Gubernur San Marcos Luis Rivera.

Rivera mengungkapkan, 48 rumah rusak di Kota La Reforma. Guncangan gempa juga menghancurkan pemakaman kota.

"San Marcos mengalami gangguan utama komunikasi," timpal Sergio Vasquez, juru bicara layanan pemadam kebakaran.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya