Ahok: Ini Bukan Zero Hole, Tapi Hole di Mana-mana

Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan tak dapat dihindari di hampir semua ruas jalan di Jakarta pada Senin malam 7 Juli 2014. Penyebabnya sama, yaitu adanya genangan usai hujan deras yang melanda Ibukota, sehingga membuat kendaraan tak bisa melaju dengan cepat, bahkan banyak yang tertahan.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun mengakui banyaknya genangan tersebut karena jalan yang berlubang dan selokan yang mampet. Sehingga tak bisa lagi menjadi aliran air dari curah hujan.

"Dulu saya janji zero hole kan? Ini mah bukan zero hole lagi, tapi hole hole hole di mana-mana," ucapnya di Balaikota Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Janji tersebut tak kunjung ditepati karena menurut dia, Dinas Pekerjaan Umum (PU) tak melakukan pekerjaan dengan baik. Padahal, sejak tahun lalu pihaknya telah membentuk 800 Satgas Banjir dan Satgas Jalan Rusak yang dibagi menjadi 131 regu untuk memperbaiki jalan rusak dan mengeruk tali-tali air.

Ia mengatakan satgas memang bekerja, namun kinerjanya tidak menyeluruh untuk mengantisipasi genangan dan jalan rusak saat musim hujan tiba. Selain itu, ketika ia ingin mengontrol langsung para satgas tersebut, menurut Ahok, Kepala Dinas PU DKI Manggas Rudy Siahaan tak dapat memberikan datanya.

"Orang yang direkrut cuma liat-liat doang, butuh orang nyangkul. Saya nggak butuh KTP DKI, yang penting mau kerja, mau nyangkul, mau bersihin selokan.‬ Ini nggak bisa," cetus Ahok.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta Senin sore kemarin mengakibatkan sejumlah ruas jalan tergenang air, yang berimbas pada tersendatnya lalu lintas di banyak ruas jalan.

Petugas Operator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Fahzy mengatakan, pihaknya mencatat ada 24 titik genangan air. Rata-rata ketinggian air antara 10-50 centimeter.

"Hujan deras terjadi sejak pukul 15.00 WIB, yang mengakibatkan sejumlah ruas jalan tergenang air. Sementara itu kondisi lalu lintas di beberapa ruas jalan juga terpantau macet," kata Fahzy. (Sss)