Hui Wing Mau, Miliarder Dunia yang Pernah Jadi Buruh Pabrik

Sebagai salah satu orang terkaya di Australia, banyak orang yang tidak mengenal Hui Wing Mau

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 09 Jul 2014, 07:22 WIB
Foto: Sydney Morning Herald

Liputan6.com, Sydney - Sebagai salah satu orang terkaya di Australia, banyak orang yang tidak mengenal Hui Wing Mau. Padahal dirinya merupakan salah satu miliarder terkaya dunia dengan kekayaan mencapai US$ 6,35 miliar.

Mengutip laman Sidney Morning Herald, Rabu (9/7/2014), Hui merupakan seorang pengusaha properti ternama di Australia. Hui menempati peringkat keenam dalam daftar orang terkaya Australia yang dirilis majalah bisnis populer BRW.

Siapa sangka, pria yang kini sukses menjadi pengusaha pengembang di Australia itu mengawali karirnya sebagai buruh pabrik. Dia merupakan anak pertama dari delapan bersaudara.

Hui hidup di tengah lingkungan keluarga miskin di Fujian. Sebelum berganti nama, orangtuanya memberi nama Xu Rongmao pada Hui.

Setelah lulus sekolah menengah atas, dia bekerja sebagai kuli bangunan. Keahlian tersebut diajarkan sang ayah yang kemudian memintanya untuk ikut bekerja.

Pria berusia 64 tahun ini lantas pindah ke Hong Kong pada akhir 1970-an dan mulai bekerja sebagai buruh pabrik tekstil. Dia lantas belajar menjual saham dan dari penghasilannya itu, dia menanamkan modal di sejumlah pabrik tekstil.

Hebatnya, dia mampu membeli pabrik tersebut pada 1988. Setelah itu, dia mulai tertarik pada bisnis perhotelan meski pembangunan hotel swasta masih dilarang pada periode tersebut.

Pada 1990-an Hui membawa keluarganya pindah dan menetap di Darwin, Australia. Dia lantas mulai berinvestasi di sektor real estate Australia.

Sukses melanjutkan jenjang pendidikannya dan merebut gelar master di bidang bisnis, dia dan anaknya melanjutkan usaha propertinya. Dia sempat kembali ke China dan memperluas pasar propertinya di Beijing dan Shanghai.

Namanya pertama kali muncul di media Australia saat dia menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk Australian Labor Party pada 2003. Hui juga memiliki kedekatan khusus dengan para elit politik di China.

Kini Hui telah meraih kesuksesan yang sangat besar, bahkan dirinya telah memiliki bank dan sejumlah hotel berbintang. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya