Liputan6.com, Karanganyar - Polisi Papua menetapkan status siaga satu bagi seluruh provinsi ini. Sejumlah daerah yang dianggap rawan juga diperkuat dengan menambah personel kepolisian.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang, Selasa (8/7/2014), dalam gelar pasukan di Lapangan Brimob, Kotaraja, Jayapura, Papua, sejumlah kekuatan ditampilkan.
Advertisement
Hal itu merupakan antisipasi serangan kelompok bersenjata karena kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah menyerukan boikot pemilihan presiden (pilpres) esok 9 Juli.
Dalam video yang diterima oleh pihak kepolisian, kelompok OPM pegunungan sedang mengancam akan menyerang sejumlah TPS yang ada di Kabupaten Lanny Jaya.
Kesiagaan serupa juga terlihat di Karanganyar, Jawa Tengah. Polisi, TNI, dan Brimob berpatroli bersama berkeliling obyek vital.
Mereka berusaha menjamin keamanan menjelang digelarnya pilpres esok hari. Sasaran mereka adalah perbankan, toko emas, dan kantor pemerintahan. Selain berpatroli, mereka juga melakukan sosialisasi pada petugas keamanan.
Apel pasukan juga digelar di rumah jabatan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya. Apel diikuti oleh polisi, termasuk satuan anti-teror dari Brimob dan ketiga angkatan TNI. Lebih dari 6.000 polisi yang dibantu 750 tentara dikerahkan untuk mengamankan pilpres esok.
Baca Juga:
Ada Ancaman OPM, Pemda Papua Imbau Warga Tidak Golput
H-1 Pilpres, 2 Kabupaten di Papua Belum Terima Logistik
Tak Dapat Undangan, Warga Bisa Nyoblos Pilpres Pakai KTP
Koalisi Ramping, PDIP Terancam Tak Bisa Memimpin DPR
PDIP: Ketua DPR Tetap dari Pemenang Pemilu
Golkar dan PKS Tolak Partai Pemenang Pemilu Jadi Pimpinan DPR - See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2074737/tak-dapat-undangan-warga-bisa-nyoblos-pilpres-pakai-ktp#sthash.LTrU32lI.dpuf