PSM Terancam Kehilangan Legiun Asing

Untuk saat ini, Pasukan Ramang diisi oleh empat lengiun asing.

oleh Eky Hendrawan diperbarui 09 Jul 2014, 02:01 WIB
PSM Makassar (Ligaindonesia.co.id)

Liputan6.com, Makassar - Krisis finansial yang dihadapi Manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri (PSM) yang mengelola PSM, harus menjadi perhatian khusus. Jangan sampai membuat para lengiun asingnya hengkang sebelum putaran kedua kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini kembali dimulai.

Untuk saat ini, Pasukan Ramang diisi oleh empat lengiun asing yakni Mamadou Lamarana Diallo, Camara Fasawwa asal Guinea, Boman Irie Aime asal Pantai Gading dan terakhir Michael William Baird asal Asutralia. Keempat pemain ini masih tetap bertahan, meski dua di antaranya baru bergabung bersama skuad Juku Eja.

Kondisi seperti ini, sama pada musim lalu saat PSM berkompetisi di Indonesia Premier League (IPL). Sejumlah pemain belum menerima gaji, membuat dua pemain asingnya hengkang yakni Ilija Spasojevic dan Mirko Spasojevic. Bukan hanya kedua pemain ini, persoalan finansial tersebut membuat pelatih Kepala Peter Segrt asal Jerman juga meninggalkan Pasukan Ramang.

Saat ini kondisi skuat Juku Eja kian memprihatinkan. Latihan perdana yang semestinya digelar pada 2 Juni lalu batal, karena pemain baru menerima 50 persen gaji dari sebulan. Padahal gaji pemain tertunggak empat bulan lamanya.

Perdana Mentri Red Gank Sul Dg Kulle mengatakan, memang hal ini harus diantisipasi oleh manajemen, jangan sampai ada pemainnya yang hengkang. "Tapi dengan kondisi seperti ini mau bagaimana lagi," katanya.

Pada musim ini, mantan Kapten PSM Ponaryo Astaman juga hengkang dari skuat Juku Eja, dan lebih memilih klub Persija Jakarta lantaran kondisi finansial yang tidak memungkinkan. Bukan hanya itu, stopper andalannya Rachmat Latif juga keluar dari tim tanpa alasan yang jelas.

Untuk itu, lanjut Sul, dengan kondisi seperti ini manajemen PSM harus terbuka. Agar supaya pemain tahu bagaimana kondisi sebenarnya. "Masalahnya sekarang semua orang-orang di PSM diam membisu, harusnya ada pertemuan. Bukan malah seakan tidak peduli," ujarnya.

Namun lebih jauh, Sul berharap agar persoalan ini bisa diselesaikan agar tim kebanggan masyarakat Sulsel tersebut bisa kembali berkompetisi di liga tertinggi di Indonesia tersebut. "Kita berharap yang terbaik buat timlah," pungkasnya.

Sementara itu, Penasehat Teknik PSM Najib Latandang mengatakan, jika memang ada pemain asing yang hengkang karena masalah gaji termasuk pelatih itu adalah wajar. "Saya rasa itu wajar, tidak ada masalah karena mereka mau cari hidup di sepakbola," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya