Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri telah resmi mengumumkan nama Mahfud Md sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Meski begitu, Forum Wartawan Bogor Bersatu (FWBB) justru mendukung Moeldoko untuk maju sebagai bakal capres dengan didampingi Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres.
Advertisement
Dukungan tersebut juga seperti sebelumnya disampaikan Ketua Asosiasi Pekerja Televisi (APT) Chandra.
"Kalau APT menganggap Moeldoko-Gibran yang terbaik dan mereka tak putus asa mengusahakannya, mungkin mereka bukan satu-satunya organisasi yang berpandangan demikian. Anggota FWBB pun ada yang berpandangan sama," ujar Sekjen FWBB Desdi Yushdiansah melalui keterangan tertulis, Rabu (18/10/2023).
Pendapat lain disampaikan Pendiri dan Dewan Penasehat Kamerawan Jurnalis Indonesia (KJI) Alvin Bakri. Menurut dia, perlu ada alternatif lain dari pasangan calon yang ada saat ini sehingga dinamika perpolitikan jadi lebih berwarna. Apalagi jika hal itu berdampak positif pada pekerja kreatif.
"Karena kondisi sekarang dengan merambahnya sosial media, para pekerja kreatif pertelevisian perlu dinaungi tanpa dilepas keberadaannya. Bahkan sumbangsih mereka tidak sedikit terhadap negeri ini, sehingga akan terus meningkat dari detik perdetik," kata Alvin.
Pernyataan Alvin ini ditujukan kepada pemimpin partai politik (parpol) agar memperhatikan aspirasi dari kalangan pekerja pertelevisian.
Kelompok jurnalis yang tergabung dalam Satu Warna Jurnalis Hiburan (SWJH) menyatakan mungkin mencalonkan pasangan Moeldoko-Gibran kelihatan terlambat karena PDIP dan koalisinya sudah mendaftarkan Ganjar-Mahfud Md.
"Tapi, boleh saja Ibu Megawati mendengarkan aspirasi ini. Menyerap aspirasi masyarakat kan salah satu tugas utama partai politik. Lagi pula, Ibu Mega kan kenal dua calon itu. Gibran malah kader beliau," kata Ketua Umum Satu Warna Jurnalis Hiburan Achmad Syahban Lolo.
Jadi Terobosan Menarik
Menurut Achmad Syahban Lolo, SWJH menganggap usulan Moeldoko-Gibran merupakan terobosan yang sangat menarik.
"Moeldoko itu tokoh kuat lho. Di Jatim, terutama wilayah Kediri dan daerah Tapal Kuda, setahu kami nama Moeldoko berkibar kencang sejak lama. Apalagi di kalangan petani, dia kan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), sangat dikenal," kata dia.
"Intinya, kita semua menginginkan pemimpin terbaik. Kasih kesempatan semua berpartisipasi. Kalau APT mengatakan Moeldoko-Gibran yang terbaik, itu adalah aspirasi yang patut didengar dan dihargari. Mereka tidak mencalonkan sembarang orang kan? Keduanya punya rekam jejak yang jelas," jelas Lolo.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan Mahfud Md sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Sejumlah pihak angkat bicara terkait deklarasi Mahfud Md menjadi bakal cawapres pendamping bakal capres Ganjar Pranowo. Salah satunya Ketua Asosiasi Pekerja TV Chandra.
Advertisement
PDIP Deklarasi Ganjar-Mahfud Md, Asosiasi Pekerja TV Harap Gibran Bisa Jadi Cawapres Bareng Moeldoko
Meski sudah dideklarasi, Chandra menyebut pihaknya tetap memiliki harapan kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Sejumlah pekerja yang tergabung dalam Asosiasi Pekerja Televisi tetap punya harapan besar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mau mendengar aspirasi mereka agar mendaftarkan Moeldoko dan Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden di KPU besok," ujar Chandra melalui keterangan tertulis, Rabu (18/10/2023).
Dia mengatakan, para pekerja televisi menyampaikan aspirasinya berdasarkan masukan atau pengamatan terhadap aspirasi masyarakat luas, terutama yang berkaitan dengan dunia televisi.
"Yakni, pemirsa, pemilik dan pekerja production House (PH), dan para pengisi acara televisi dari berbagai profesi seperti narasumber berita, talkshow, artis, pelawak, selebritis, hingga para pembawa acara," papar Chandra.
"Inti aspirasinya ialah masyarakat ternyata banyak yang jenuh dengan calon-calon presiden dan wakil presiden yang telah dideklarasikan maupun yang kabarnya akan dideklarasikan partai-partai politik," sambung dia.
Kejenuhan itu, menurut Chandra, menimbulkan pertanyaan apakah tak ada nama lain selain yang dianggap masyarakat telah punya rekam jejak yang kurang baik.
"Ini menunjukkan ada keraguan besar terutama terhadap ketiga calon presiden karena tiga-tiganya punya rekam jejak yang kurang baik. Detilnya sudah banyak dibahas kekurangan tersebut, kami tak mengungkapkan lagi," kata dia.
Butuh Sosok yang Mampu Bawa Indonesia
Kedua, menurut Chandra, masyarakat merasa terlalu besar resiko mempertaruhkan masa depan bangsa dan negara kepada capres-capres yang sudah diajukan partai-partai politik itu.
"Termasuk yang katanya hari ini akan dideklarasikan capresnya," ucap dia.
"Berdasarkan kenyataan di tengah masyarakat itu, kami menilai kuat kesan terjadi kebuntuan imej terhadap capres yang dinilai mampu membawa Indonesia menjadi negara yang makmur, sejahtera, aman, damai, dan maju. Untuk itu, perlu terobosan, break through, dan kajian kami sampai pada satu pasangan calon yang dari segala segi jauh lebih tepat, yang terbaik Moeldoko dan Gibran," sambung dia.
Oleh karena itu, menurut Chandra, pihaknya berharap agar Moeldoko bisa menjadi bakal capres dan Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres pendampingnya.
"Kami sampaikan aspirasi ini sebagai usulan masyarakat yang mempunyai hak konstitusional untuk itu. Kami berharap, terutama kepada Ibu Megawati dan seluruh jajaran PDIP beserta koalisinya dapat mendengar aspirasi ini," jelas dia.
Advertisement
PDIP Umumkan Mahfud Md Jadi Cawapres Prabowo
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengumumkan Mahfud Md menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.
"Saya dengan mantap mengambil keputusan untuk bangsa dan negara dengan mengucapkan bismilah, maka cawapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Mahfud Md," ujar Megawati di DPP PDIP, Rabu (18/10/2023).
Megawati mengumumkan bakal cawapres ini bersama Plt Ketua Umum PPP M. Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang serta bakal Capres Ganjar Pranowo di Kantor DPP PDIP.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut memilih Mahfud Md karena memiliki pengalaman lengkap di pemerintahan. Selain itu, menurut Megawati, Menko Polhukam itu juga mengerti soal hukum dan selalu membela masyarakat kecil.
"Sosok dengan pengalaman lengkap di lembaga legislatif, eksektutif, dan yudikatif. Lalu Prof Mahfud juga dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik. Saya bilang sama beliau, ya hukum ini jangan terus semuanya pada bungkam, saya bilang pada beliau," ujar Megawati usai mengumumkan Mahfud Md di DPP PDIP, Rabu (18/10/2023).
Megawati meminta Mahfud Md terus berani menyuarakan keadilan dalam hukum bagi masyarakat. "Ya untuk apa ada aturan hukum, kalau semuanya pada diam. Ayo pak, kita ngomong pak," kata Mega.
Tak hanya itu, Mega juga berharap dengan dijadikannya Mahfud Md menjadi bakal cawapres dari partai koalisinya, Mahfud Md bisa membela dirinya. Namun Mega tak menjelaskan lebih jauh soal ini.
"Saya dulu merasanya sepi sendiri, karena kalau saya ngomong dan wartawan langsung bully. Nah sekarang ada Pak Mahfud nih belain saya," kata Mega.
"Dan tentunya apa yang telah dikatakan kita akan bersama menjadi partai yang akan mengusung Pak Ganjar Pranowo dan Pak Mahfud untuk InsyaAllah dengan pertolongan dari Allah SWT dan rakyat Indonesia, kemungkinan maka kedua beliau dapat dijadikan Presiden dan Wakil Presiden," Megawati menandaskan.