Liputan6.com, Jakarta - Sejak lima tahun lalu, penjualan parsel lebaran terus menyusut. Kondisi ini masih terkena dampak dari aturan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melarang para pejabat maupun koleganya saling berkirim parsel.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi S Lukman mengungkapkan, penjualan parsel lebaran kian tergerus secara signifikan setiap tahun. Pengusaha tak lagi menikmati omzet menggiurkan dari bisnis parsel lebaran yang pernah dirasakan pada lima tahun lalu.
"Penjualannya setiap tahun makun turun, jadi nggak seperti dulu lima tahun ke atas. Apalagi untuk parsel makanan dan minuman kemasan sangat berkurang," ucapnya seperti dikutip Rabu (9/7/2014).
Alasannya, kata dia, konsumen masih mengkhawatirkan larangan pengiriman parsel ke para pejabat. "Ternyata larangan KPK mengirim parsel ke pejabat masih berlangsung dan sangat berpengaruh besar pada penjulannya," ujar Adhi.
Selain itu, Adhi mengaku, banyak orang kini mulai berpikir efisien dan praktis untuk mempergunakan produknya sendiri sebagai hantaran parsel ke saudara, kerabat dan teman.
"Kalau dulu perusahaan mungkin pesan parsel dengan berbagai macam produk, tapi sekarang bisa pakai produknya sendri. Tinggal dikirim jadi lebih praktis kan? atau mungkin karena da variasi produk dari sebelumnya makanan, kini ada baju, kristal, dan sebagainya," tukas dia. (Fik/Nrm)