Menhan: WNI di Belanda Rela Hujan-Hujanan Demi Nyoblos

Menteri Pertahanan menerjunkan 31 ribu pasukan untuk mengamankan jalannya pemilu.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 09 Jul 2014, 12:40 WIB
Surat suara Pilpres. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Kelurahan Senayan, Kompleks Widya Chandra terus didatangi pemilih dari kalangan pejabat. Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro ikut memeriahkan pesta demokrasi lima tahunan itu.

Datang bersama istri, anak dan kedua cucunya, Purnomo begitu semangat untuk segera menentukan presiden pilihannya. Dia menyelesaikan tahapan pencoblosan secepat mungkin, mengingat setumpuk agenda yang harus dirinya kejar untuk mengawasi kelancaran pemilihan presiden.

"Dari sini saya langsung ke Posko Kodam Jaya dan memantau perkembangan yang terjadi dengan pilpres di seluruh Indonesia. Tapi tadi malam saya dapat laporan jika situasinya masih baik, tidak ada masalah," tuturnya saat ditemui di TPS 01 Kelurahan Senayan, Kompleks Widya Chandra di Jakarta, Rabu (9/7/2014).

Dia menyebut, pihaknya menerjunkan 31 ribu pasukan untuk mengamankan jalannya pemilu. Setiap Kodam, ada 2.000 pasukan dan Kostrad sebanyak 15 ribu pasukan.

Purnomo semakin menggebu-gebu saat menceritakan fenomena pilpres yang terjadi di beberapa negara. Di mana animo atau partisipasi Warga Negara Indonesia (WNI) membludak dalam pilpres kali ini.

"Di Hong Kong, Los Angeles animo WNI membludak. Karena kan cuma bawa passpor saja bisa nyoblos. Bahkan di Belanda, WNI rela antre saat hujan lebat untuk memilih presiden. Ini laporan dari Panitia Pemungutan Luar Negeri (PPLN)," ujar dia.

Dirinya juga setuju dengan perintah tembak di tempat bagi para perusuh pemilu. "Saya kira setuju dengan hal ini untuk siapapun yang mengganggu pemilu," tandas Purnomo. (Fik/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya