IHSG Bakal Menghijau Usai Pilpres, Lirik Tujuh Saham Pilihan

Euforia politik akan mendorong indeks saham tetap bertahan di level 5.000 meski demikian pemodal diminta waspada.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Jul 2014, 06:20 WIB
Ilustrasi IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan dapat kembali mempertahankan level 5.000. Hal itu seiring sentimen positif dari kestabilan pelaksanaan pesta demokrasi 2014.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, tren IHSG masih dalam pola naik dalam jangka pendek. Hal itu seiring euforia politik. Apalagi dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia cukup besar pada H-1 menjelang pemilihan umum Presiden.

Selain itu, kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap kestabilan ekonomi dan politik serta rilis data ekonomi baik memberikan sentimen positif sehingga IHSG bisa melaju di atas 5.000.

"Target resistance berikutnya berada pada level 5.091 yang wajib digapai untuk bisa memperkokoh pola uptren IHSG dengan support saat ini berada pada level 4.976," kata William.

Sementara itu, Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menilai, pemodal untuk bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Hal itu mengingat salah satu pasangan calon presiden juga mengumumkan kemenangannya berdasarkan hasil perhitungan cepat sementara.

"Hal itu membuat pemodal tidak happy. Respons pelaku pasar akan negatif. Ini ada ketidakpastian yang baru," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Kamis (10/6/2014).

Satrio menuturkan, bila indeks saham bergerak reli maka hal itu didorong dari sentimen Jokowi Effect. Akan tetapi hal itu hanya sementara. "Reli indeks saham tidak bertahan lama. Hanya dua hari saja," kata Satrio.

Dengan melihat kondisi itu, Satrio memprediksikan level resistance di 5.050-5.100 dan 5.200. Sedangkan level support di kisaran 4.750-4.850 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, bila IHSG mampu menahan gempuran aksi ambil untung di atas 4.980 maka arah IHSG berikut di kisaran 5.200.

"Level resistance IHSG di 5.200 dan level support 4.980-4.920-4.870," tutur Yuganur.

Pada perdagangan saham Selasa 8 Juli 2014, IHSG naik 35,68 poin ke level 5.024,71. IHSG sempat berada di level tertinggi Rp 5.050,55 dan level terendah 5.008. Dana asing yang masuk mencapai Rp 46,48 triliun sepanjang 2014.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih empat saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA).

"Rekomendasi akumulasi untuk empat saham itu," kata Yuganur.

Sedangkan William memilih saham PGAS, PT Indosat Tbk (ISAT), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) untuk dicermati pelaku pasar.

Rekomendasi Teknikal

Yuganur merekomendasikan saham PGAS untuk diperhatikan pelaku pasar. Menurut dia, saham PGAS mulai membangun kekuatan untuk melanjutkan kenaikan breakout dari formasi ascending triangle ke Rp 5.700.

Ia menyarankan pelaku pasar untuk masuk ke level pertama Rp 5.475, level kedua Rp 5.425 dan cut loss point Rp 5.375. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya