Liputan6.com, Jakarta Masih ingat gaya rambut Justin Bieber dengan poni lemparnya? Gaya rambut yang kemudian digandrungi remaja pria ini ternyata ada manfaatnya, mampu melindungi kulit wajah bagian atas dari sengatan matahari.
Gaya rambut poni lempar digunakan Justin Bieber sekitar tahun 2009-2010. Melejitnya popularitas penyanyi remaja membuat apapun pada dirinya jadi tren, termasuk gaya rambut. Tren ini pun menarik hati beberapa dokter kulit di Rumah Sakit Johns Hopkins untuk melihat dampak poni wajah pada kulit remaja. Hasilnya pun menarik.
Para dokter kulit di rumah sakit ini memeriksa kulit wajah beberapa remaja pria yang menggunakan gaya rambut ala Bieber. Terlihat perbedaan mencolok antara kulit wajah pada bagian dahi dengan bagian lainnya.
Kulit yang terlindungi poni terlihat lebih pucat dan tidak ditemukan bintik-bintik merah. Berbanding terbalik dengan bagian pipi dan hidung.
"Bintik-bintik merah tidak berbahaya, namun menandakan adanya kerusakan kulit wajah akibat paparan sinar matahari. Hal ini berhubungan dengan peningkatan risiko melanoma saat dewasa," tutur profesor dermatologi dan pediatri Rumah Sakit Johns Hopkins Dr Bernard Cohen seperti dikutip fox news, Kamis (10/7/2014).
"Fenomena ini membuat para dokter menemukan cara menarik untuk mengajarkan anak-anak dan remaja tentang bahaya matahari. Serta jadi awal diskusi yang menyenangkan saat membahas perlindungan dari matahari," tambah Cohen.
Meskipun efek perlindungan poni terlihat pada beberapa pasien remaja, namun Cohen tetap menyarankan untuk mengaplikasikan tabir surya ke kulit wajah untuk melindungi kulit dari matahari.