Pantau Jalur Mudik Via Geospasial

BIG berbeda dengan sistem bantu navigasi berbasis multimedia, seperti google map yang mengandalkan pencarian satelit.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 11 Jul 2014, 07:58 WIB
Badan Informasi Geospasial (BIG)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Informasi Geospasial (BIG) melalui www.tanahair.indonesia.go.id dapat memandu para pemudik lebaran ke tujuan masing-masing daerah. Berbeda dengan alat bantu navigasi lainnya, sistem yang dibangun BIG menggunakan pemetaan geospasial yang keakuratanya seratus persen.

Kepala BIG Asep Karsidi dalam paparannya menerangkan, BIG membangun sistem informasi geospasial, selain mengumpulkan informasi melalui citra satelit juga dilengkapi pengolahan data di lapangan.

"Sisa akurat 100 persen, karena data BIG berbasis pencitraan satelit dan pemetaan otentik di lapangan. Misalnya, jalur pantura 1.341 kilometer dengan 995 dalam keadaan baik. Itu data otentik, benar, dan tidak akan meleset," kata Asep di Kantor BIG, Cibinong, Bogor beberapa waktu lalu.

Menurut Asep, BIG berbeda dengan sistem bantu navigasi berbasis multimedia, seperti google map yang mengandalkan pencarian satelit. "Di mana ia mengandalkan data-data yang tersimpan di-libary via multimedia," jelas Asep.

Secara simultan, lanjut Asep, alat bantu navigasi www.tanahair.indonesia.go.id akan terbaharui setiap 6 bulan sekali, melalui data-data yang terkoneksi dengan 57 kementrian dan lembaga, 34 provinsi dan 500 kabupaten dan kota se-Indonesia. Juga pemetaan geospasial sudah dapat dikalibrasi satu berbanding 50 ribu.

Secara kasat mata, kata Asep, alat bantu navigasi www.tanahair.indonesia.go.id menyediakan berbagai informasi seperti bangunan terbangun, lahan, jalan provinsi hingga jalan desa atau kota. Konten situs tanah air ini juga menyediakan informasi lokasi SPBU, kantor kepolisian dan lainnya.

Ada pun kekurangan yang ditemui saat mengases situs ini, menurut Asep, adalah situs masih terlalu berat, terutama untuk mengakses jalan yang dibutuhkan louding per sekian detik. Secara tampilan, konten-konten tidak banyak dibuka di smart phone.

Hal ini juga diakui Deputi Bidang Infrastukur Yusuf Djajadiharja. Menurutnya, BIG masih memerlukan teknologi terbarukan untuk menjadikan konten situs dapat diakses di smartphone untuk mempermudah pengguna.

"Dalam waktu dekat kami akan memperbaharui tampilan serta konten-konten agar mempemudah pengguna," pungkas Yusuf. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya