Liputan6.com, Jakarta Hidup masyarakat modern tak terpisahkan dari komputer dan televisi, tak terkecuali remaja. Kelompok usia ini gemar atau doyan menghabiskan waktu di depan layar komputer dan televisi melebihi rekomendasi yang ditentukan.
Di Amerika Serikat, American Academy of Pediatrics menganjurkan remaja maksimal dua jam berada di depan layar komputer dan televisi di luar kegiatan sekolah. Hal ini untuk menghindari akibat dari aktivitas fisik yang pasif dan minim dari menonton televisi serta bermain komputer.
Mulai dari meningkatnya tekanan darah dan kolesterol, serta kelebihan berat badan bisa ditimbulkan akibat berlama-lama di depan layar TV atau komputer, seperti diungkapkan penulis Relationship Between Screen Time and Metabolic Syndrome in Adolescents, Mark AE dan Janssen.
Sayangnya remaja memang senang menghabiskkan waktu di depan layar. Menurut laporan terbaru yang dirilis US Center for Disease Control and Prevention (CDC), seperti dilansir dari lama Time, Jumat (11/7/2014), remaja pria usia 12-15 tahun sekitar 98,5% menonton TV sedangkan yang bermain game atau berselancar di depan komputer berada di kisaran 91,1%.
Sebagian besar remaja pria, gemar berlama-lama lebih dari dua jam di depan layar. Berbeda dengan remaja perempuan yang cenderung mengikuti anjuran yang ditentukan.