Harapan Pedagang Pasar Senen kepada Presiden Baru

Harapan baru muncul kepada sang Presiden baru agar memikirkan nasib pedagang yang menjadi korban kebakaran.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Jul 2014, 14:00 WIB
Pedagang Pasar Senen yang direlokasi di kios sementara Blok V Pasar Senen itu mengaku pendapatannya semakin menurun akibat sepinya pengunjung, Jakarta, Selasa (24/6/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa kebakaran beberapa waktu lalu yang melumat habis sejumlah kios di Pasar Senen, Jakarta Pusat meninggalkan luka di hati para pedagang.

Namun harapan baru muncul kepada sang Presiden baru agar memikirkan nasib pedagang yang menjadi korban kebakaran.

Sejak peristiwa itu, terjadi pergeseran letak kios. Pedagang sayur mayur misalnya, mereka menempati area darurat persis di samping tempat parkir Pasar Senen. Padahal sebelumnya mereka berada di lokasi strategis atau di dalam gedung Pasar Senen.

Pedagang satu sama lain harus saling berbagi lapak. Tak heran bila, lapak mereka kebanyakan hanya berukuran dua kali tiga meter saja. Pembeli pun harus berdesak-desakan karena jalan yang sempit.

Dengan kondisi ini, pedagang mengeluhkan penurunan omzet sejak kepindahan tersebut. Mukhlis (63) contohnya. Pedagang daging sapi asal Banten ini harus merasakan penyusutan penjualan dan pendapatan.

"Biasanya bisa menjual 1 kuintal daging dengan omzet Rp 10 jutaan per hari, kini setelah kebakaran cuma Rp 8 jutaan. Daging 50 kilogram (kg) saja belum tentu habis," kata dia kepada Liputan6.com di Pasar Senen, Jumat (11/7/2014).

Senada, pedagang cabai, Acip (35) asal Bogor merasakan hal yang sama. Pendapatannya merosot tajam setelah pindah di tempat yang baru.

"Omzet tadinya Rp 10 juta per hari, tapi sekarang beda banget turun jauh jadi Rp 7 juta per hari. Rata-rata penjualan cabai sekitar 10 kg untuk macam-macam jenis," sambung dia.

Kedua pedagang yang sudah berjualan sejak puluhan tahun ini menilai, hal itu terjadi lantaran banyak pelanggan yang enggan kembali datang ke Pasar Senen. "Nggak tahu pelanggan pada ke mana. Mereka pada malas nyari karena tempatnya kan sudah jauh. Paling yang pelanggan tetap saja masih nyari kita," tambah Acip.

Untuk itu, baik Mukhlis dan Acip berharap agar Presiden terpilih nanti dapat kembali membangun Pasar Senen untuk sejumlah pedagang yang masih berada di pasar darurat sekitaran Pasar Senen.

"Segera bangun pasar ini lagi, karena saya belum melihat rencana kapan pembangunan Pasar Senen akan dimulai. Dengar-dengar sih habis lebaran, tapi nggak tahu juga. Mudah-mudahan saja cepat terlaksana tapi nanti harus ada kebijakan soal penjualan harga kios yang baru. Entah dicicil atau ada keringanan," harap Mukhlis yang kehilangan satu kios tetapnya di Pasar Senen.

Selain itu, pedagang ini meminta agar pemerintah dapat terus menstabilkan harga kebutuhan pokok. "Harapannya supaya harga stabil, jangan sampai naik terus. Pedagang kan harus untung, sejahtera, karena ini yang dinantikan rakyat," tandas Acip. (Fik/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya