Liputan6.com, Jakarta Bagaimana jika Anda sama sekali tidak punya rasa sakit saat tubuh disakiti? Mungkin membayangkannya saja tidak bisa. Namun inilah yang dialami oleh Gabby Gingras. Sejak bayi ia hidup sebagai manusia yang tak bisa merasakan sakit.
Empat bulan awal kehidupannya ia seperti bayi normal. Orangtua Gabby menemukan keanehan saat mulai tumbuh gigi. Ia bisa menggigit jari-jari mungil hingga terluka bahkan menggigit lidah seperti mengunyah permen karet.
Setelah pergi ke dokter dan mencari tahu apa yang terjadi di internet baru diketahui baru menemukan istilah "hereditary sensory autonomic neuropathy" disingkat menjadi HSAN.
Seperti dilansir laman ABC News, Jumat (10/7/2014), HSAN adalah kelainan genetik sangat langka yang memengaruhi saraf sensorik. Serabut saraf di tubuh Gabby tak bisa mendeteksi rasa sakit. Dan kelainan ini tak ada obatnya.
"Hal yang paling berbahaya adalah ia tak bisa merasakan sakit. Dia bisa saja mematahkan kaki, menggaruk mata tanpa disadarinya,"tutur Dr Felicia Axelrod, ahli terkemuka di bidang saraf.
Saat batita ia bisa mengantukkan kepala ke sudut meja yang tajam namun ia tak merasakan sakit. Oleh karena itu ia dipakaikan helm dan kacamata agar tak membahayakan tubuhnya sendiri.
Kini di tahun 2014, Gabby sudah berusia 14 tahun dan bersiap-siap memasuki SMA. Kelainan yang dimiliki membuatnya menerima perawatan spesialis mata, endokrinologi, ahli bedah ortopedi dan tentu saja ahli saraf.
"Di usianya yang sudah remaja ia sudah tahu keterbatasannya, itu yang paling penting," tutur Steve, ayah Gabby dalam acara Oprah seperti dikutip dari laman Daily News, Jumat (11/7/2014).
Meski Gabby mendapatkan perhatian ekstra dari orang-orang di sekitarnya, ia mencamkan bahwa ia seperti manusia normal lainnya. "Saya mengatakan pada diri saya bahwa saya normal dan saya baik-baik saja, saya mampu menjalani ini semua,"tutur Gaby.