Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah membangun kereta cepat Jakarta-Surabaya menuai kritik dari Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Ignatius Jonan. Menurut Jonan, Indonesia lebih membutuhkan jalan tol di luar Jawa ketimbang membangun kereta api super cepat.
"Lebih baik pemerintah dalam 5 tahun mendatang membangun Trans Sumatra, Trans Sulawesi, Trans Kalimantan, Trans Papua, daripada bikin kereta cepat," kata Jonan saat berbincang dengan Liputan6.com seperti yang ditulis, Sabtu (12/7/2014).
Pernyataan Jonan bukanlah tanpa alasan. Dia berpendapat, daerah luar Jawa lebih membutuhkan infrastruktur transportasi yang handal untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Lagipula saat ini sudah banyak kereta milik PT KAI yang beroperasi di Jawa.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan jika pembangunan kereta cepat benar-benar akan dilakukan oleh pemerintah, dia menyarankan agar proyek itu diserahkan ke swasta, mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun proyek itu.
"Kalau yang mengerjakan misalnya swasta, jadi tidak menggangu uang negara," tegas dia.
Namun jika nantinya kewenangan pengoperasian kereta cepat diberikan ke PT KAI, Dahlan tidak mempermasalahkan hal itu. "Ya tidak apa-apa, asal uangnya pembangunannya tidak dari PT KAI, karena PT KAI tidak cukup uangnya. Kalau ada yang membangun silakan," pungkas Dahlan. (Yas/Ndw)
Advertisement