Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil quick count atau hitung cepat yang berbeda satu sama lain. Ada lembaga survei yang menyebutkan, perhitungan quick count untuk pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa unggul. Lembaga lainnya menyatakan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) menang. Selisih hasil quick count yang berbeda itu sekitar 5 persen.
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Aji Alfarabi, mengatakan, perbedaan hasil quick count dengan selisih sekitar 5 persen merupakan yang pertama kali dalam sejarah Indonesia. Biasanya, perbedaan hitung cepat antara lembaga satu dengan yang lain tak pernah lebih dari 1 persen.
"Bukan pertama kali terjadi ketika selisih antarkandidat di bawah 1 persen. Kalau di bawah 1 persen ada hasil berbeda lembaga survei, misalnya di Kota Palembang ada perbedaan hasil. Bukan hal yang luar biasa tapi bisa diduga, karena margin of error 1 persen. Atau Pilkada Bali dan Jatim," ujar Aji dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/7/2014).
Dia menjelaskan, perbedaan hasil quick count antara perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK yang mencapai lebih dari 4 sampai 5 persen itu sangat tidak mungkin terjadi apabila memang menggunakan metode yang benar.
"Bagi kami, tidak mungkin ada perbedaan hasil quick count yang besar ketika dilakukan dengan metode yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Lebih jauh Aji menjelaskan, cara quick count yang benar itu menghitung data real di TPS langsung. Bukan melihat atau bertanya mengenai persepsi pemilih terhadap pasangan capres-cawapres.
"Kita ambil suara aktual di TPS. Dengan quick count, hasil yang baru bisa diketahui setelah 10 hari, bisa diketahui hasilnya dalam hitungan 2-3 jam. Sampelnya yang representatif bisa menggambarkan suara nasional," katanya.
"Quick count kita ambil data aktual. Setelah dihitung dan disahkan KPPS dan saksi, data yang ada dikirim secepat ke server pusat. Server pusat muncul dalam bentuk angka atau grafik," ujar Aji.
Hasil quick count LSI menyebutkan dari 98,05% suara yang masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 46,7% dan Jokowi-JK meraih 53,3%. Sementara hasil hitung cepat Indonesia Research Center (IRC) menunjukkan bahwa dari 100% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 51,11% dan Jokowi meraih 48,89%. Selisih antara kedua lembaga sekitar 4-5 persen. (Ein)
Baca juga:
Advertisement
Profil Lembaga Survei Pembuat Quick Count Pilpres 2014 (I)
Profil Lembaga Survei Pembuat Quick Count Pilpres 2014 (II)
Profil Lembaga Survei Pembuat Quick Count Pilpres 2014 (III)