Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mendesak Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) untuk mengambil peran dalam perbedaan hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2014 yang diselenggarakan sejumlah lembaga survei.
Tak hanya itu, Qadari juga meminta Persepi untuk mengaudit teknis atau metode yang digunakan lembaga survei anggotanya seperti data kerangka populasi tempat pemungutan suara (TPS), sampel TPS, serta metode pemilihan sampel.
"Selain itu Dewan Etik Persepi juga harus mengaudit data organisasi dan personalia quick count," ujar M. Qadari pada acara diskusi yang digelar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (12/7/2014).
Dari hal tersebut, kata Qadari, dapat terlihat bagaimana kredibilitas struktur organisasi lembaga survei penyelenggara quick count.
"Siapa saja relawannya, nomor teleponnya, tugas di TPS mana, data perjalanan relawan ke lokasi, dan data suara di TPS yang menjadi tugas," ucapnya.
Namun, lanjut dia, hal lain yang harus diaudit oleh oleh Dewan Etik Persesi adalah data elektronik dan lokasi data center. Ini untuk melihat data trial atau latihan, data pengiriman atau pelaporan hasil di TPS oleh relawan pada hari H serta program tabulasi yang digunakan.
"Dewan Etik (Persepsi) juga harus audit data penayangan oleh televisi. Lihat apakah ada beda antara data yang dihasilkan lembaga survei dan tayangan di televisi," pungkas Qadari. (Ans)
Pengamat: Metode Quick Count Lembaga Survei Harus Diaudit
Dari hal tersebut, kata M. Qadari, dapat terlihat bagaimana kredibilitas struktur organisasi lembaga survei penyelenggara quick count.
diperbarui 12 Jul 2014, 14:52 WIBIlustrasi Quick Count Pilpres 2014 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Arti Sponge di TikTok: Fenomena Viral yang Menggemparkan Media Sosial
Resep Bolu Ketan Hitam Kukus: Panduan Lengkap Membuat Kue Tradisional yang Lezat
Saksikan FTV Kisah Nyata Siang Spesial di Indosiar, Selasa 18 Februari Via Live Streaming Pukul 12.00 WIB
Trump Bakal Umumkan Tarif Impor Mobil April 2025
Cristiano Ronaldo ke Indonesia, Pelatih Persija Akui Kualitas Persib
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Bersimbah Darah di Depok
Detail Busana Pengantin Melayu Yasmine Ow, Mantan Istri Aditya Zoni yang Menikah Lagi Setelah 5 Bulan Cerai
Memahami Arti Luring dan Perbedaannya dengan Daring dalam Pembelajaran Modern
Arti LPK: Lembaga Pelatihan Kerja dan Perannya dalam Pengembangan SDM
Cristiano Ronaldo Berapa Kali ke Indonesia Sebelum ke Kupang? Ini Rekam Jejaknya
BNI Siapkan Rp 1,5 Triliun untuk Buyback Saham
Mitos atau Fakta, Konsumsi Kacang Mete Jadi Pemicu Asam Urat