KPU Bantul Akui Ada Anggota KPPS yang Tak Netral

Kedua anggota KPPS yang bertugas di 2 TPS berbeda itu diketahui menjadi tim sukses untuk 2 pasangan capres-cawapres.

oleh Rinaldo diperbarui 13 Jul 2014, 01:37 WIB
(Foto: Aditya EP/Liputan6.com)
(Foto: Aditya EP/Liputan6.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merasa kecolongan oleh adanya ketidaknetralan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam Pemilu Presiden 2014.

"Kami anggap kecolongan karena kami sebelumnya sudah gembor-gembor yang namanya penyelenggara pemilu harus menjaga netralitas dan independensi," kata Komisioner KPU Bantul Divisi Teknis dan Penyelenggaran Arif Widayanto, Sabtu (12/7/2014).

Sebelumnya Arif dilapori Panitia Pemungutan Suara (PPS) Sabdodadi pada hari pencoblosan tentang pemberhentian 2 anggota KPPS yang bertugas di desa itu karena terindikasi tidak netral.

Kedua anggota KPPS yang bertugas di 2 TPS berbeda itu diketahui menjadi tim sukses kampanye yang mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden baik nomor urut 1 maupun nomor 2.

"Padahal sebelumnya sudah ada bimbingan teknis tentang independensi penyelenggara pemilu secara berjenjang, mulai dari KPU ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), PPK ke PPS dan PPS ke KPPS," kata Arif.

Dia mengaku tidak mengetahui penyebab masih adanya anggota KPPS yang tidak netral dalam pilpres, karena memang belum melakukan klarifikasi langsung.

"Makanya akan kami dalami kapan pemberhentiannya, apakah sebelum atau saat pemungutan suara. Kalau informasinya malam jelang pilpres masih jadi KPPS, kalau diberhentikan itu kan berarti harus ada proses klarifikasi," katanya. (Ant)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya