Liputan6.com, Jakarta Untuk apa mengonsumsi sesuatu yang malah merusak tubuh. Merokok ganja misalnya. Studi terbaru yang dilakukan peneliti AS menyimpulkan aktivitas ini malah malah menghambat reaksi dopamin ke otak. Hasilnya orang tersebut sulit merasakan senang dan dihargai.
Studi yang dipublikasikan jurnal Proceeding of The National Academy of Sciences ini meneliti 24 perokok ganja yang merokok beberapa kali dalam sehari. Kemudian dilihat bagaimana reaksi methylphenidate, stimulan yang sering dipakai untuk mengobati ADHD dan narkolepsi, di otak.
Advertisement
Setelah melakukan tes kepribadian dan brain imaging, peneliti menemukan perokok ganja lebih lambat dalam merespon, jantung, dan otak dibandingkan kelompok satunya. Seperti dilansir Time, Selasa (15/7/2014), perokok ganja juga memiliki nilai rendah dalam aktivitas emosioanl positif, tapi nilainya tinggi bereaksi terhadap hal negatif.
Dampak negatif ganja lainnya juga ditemukan peneliti. Dimana mereka lebih kurang sensitif, lebih mudah marah, cenderung depresi dan cemas.