3 Bank Malaysia Merger, RI Siap Konsolidasikan Ratusan Bank

Indonesia akan mengikuti jejak penggabungan (merger) perbankan tersebut dalam jangka panjang.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Jul 2014, 13:09 WIB
Bank (Istimewa)

Liputan6.com,Jakarta - Pemerintah menanggapi positif rencana konsolidasi tiga bank Malaysia, yakni CIMB, RHB Capital dan Malaysia Building Society.

Dengan aksi tersebut, Indonesia akan mengikuti jejak penggabungan (merger) perbankan tersebut dalam jangka panjang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung (CT) mengungkapkan, tren ke depan setiap negara pasti ingin memiliki perbankan dengan skala aset yang lebih besar. Salah satu cara paling mudah adalah melalui merger, seperti yang dilakukan tiga bank negeri tetangga.

"Apa yang dilakukan Malaysia lewat CIMB dengan dua institusi keuangan memang mengarah pada sebuah arsitektur perbankan yang besar. Ini sebenarnya tren global, bukan saja di Malaysia, tapi sudah dilakukan di Amerika, Eropa dan sekarang di Asia," paparnya sebelum Rapat Komite Ekonomi Nasional di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (15/7/2014).

Menurut dia, Indonesia masih memiliki kesempatan untuk melakukan hal yang sama, mengingat ada ratusan perbankan di Indonesia namun masih berskala kecil.

CT juga mengaku, negara ini tak perlu cemas apabila Malaysia mengambil langkah lebih cepat dalam konsolidasi perbankan.

"Kita nggak ketinggalan dengan mereka kok, nggak usah khawatir. Indonesia pun akan menuju ke arah sana karena ada lebih dari 100 bank di sini tapi sizing-nya kecil-kecil. Dan jumlah itu terlalu banyak," jelas dia.

Meski belum tahu akan dikerucutkan menjadi berapa bank, namun CT mengatakan merger merupakan sesuatu yang tak bisa dipaksakan. Dengan peleburan atau konsolidasi perbankan, maka akan terjadi efisiensi dan peningkatan produktifitas.

"Saya belum tahu idealnya berapa jumlah bank, tapi sesuatu bank harus merasa dirinya perlu untuk masuk menjadi bagian dari kelompok yang besar itu. Jadi persentase saham mengecil, tapi kecil dari bagian yang besar itu lebih besar daripada besar dari bagian kecil. Akibatnya ada nilai tambah saham bagi pemilik bank itu," ujar dia.

Konsolidasi perbankan di Indonesia, tambahnya, perlu dilakukan secara bertahap dan apa adanya, di samping upaya pemerintah untuk terus mendorong iklim usaha yang baik kepada para pemilik bank.

"Ini berjalan nature, karena bank dengan sizing yang besar sangat dibutuhkan. Jumlahnya biar lebih sedikit, tapi bank-nya besar-besar sehingga bisa bersaing dengan perbankan dalam maupun luar negeri," tandas dia. (Fik/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya