Soal Penyaluran Zakat, Ahok Pernah "Ajari" Aburizal Bakrie

Dalam sambutannya, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengisahkan pengalamannya terkait penyaluran zakat.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 15 Jul 2014, 16:29 WIB

Liputan6.com, Jakarta - BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah) Provinsi DKI Jakarta menggelar kegiatan tahunan Peduli Ramadan untuk menyalurkan zakat, infaq, dan sadaqah kepada penerima zakat atau mustahik.

Dalam sambutannya, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengisahkan pengalamannya terkait penyaluran zakat ketika masih menjadi anggota DPR Komisi II dari Fraksi Partai Golkar. Saat itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengundang seluruh kader untuk membahas pembagian zakat, namun ternyata hanya pria yang karib disapa Ahok itu yang memenuhi undangan.

"Waktu itu Aburizal Bakrie bilang sangat memalukan rapat tentang zakat yang hadir hanya Ahok. Yang lain ke mana?" ungkapnya menirukan ucapan Ical, Istora Senayan, Selasa (15/7/2014).

Dalam rapat tersebut, pria yang karib disapa Ahok itu mengaku baru mengetahui bahwa zakat dibagikan menggunakan amplop. Ahok pun langsung menyarankan, agar penyaluran zakat tidak dilakukan secara tunai melainkan dengan non-cash transaction (NCT).

Karena menurutnya, sistem penyaluran secara non-tunai dapat digunakan sebagai kontrol dan pengawasan terhadap adanya potensi penyelewengan dana zakat yang disalurkan.

"Makanya saya bilang pas itu, jangan lagi pakai uang kontan untuk berzakat. Masalah bukan di Baznas atau Bazis-nya, tapi yang masuk-masukin uang ke dalam amplop itu. Saya bukan suudzon, tapi kecenderungan manusia itu kan suka menilep," kata Ahok disambut tepuk tangan.

Pada kesempatan itu, mantan Bupati Belitung Timur itu memberikan zakat, infaq, dan shodaqoh sebesar Rp 3.873.750.000,- kepada 7.140 mustahik (penerima zakat). Dengan rincian, yakni beasiswa SLTA/Aliyah sebanyak 2.375 orang, beasiswa S1 kepada 2.265 orang, bantuan anak yatim kepada 1.100 orang, dan bantuan kaum dhuafa kepada 1.480 orang.

Per tahun 2013 hingga 2014, perolehan hasil zakat, infaq, dan sadaqah (ZIS) di Bazis DKI mengalami kenaikan sebesar 20,06% atau Rp 13.354.879.070. Sehingga dari tahun 2012 yang jumlahnya Rp 81.453.310.876 menjadi Rp 97.795.879.070. (Yus)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya