Pengusaha Ritel Jamin Kestabilan Harga Bahan Pokok

Ada beberapa hal yang biasanya membuat usaha ritel menaikan harga produk kebutuhan masyarakat terutama pada saat periode tertentu.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Jul 2014, 10:51 WIB
Untuk menjaga hubungan kerjasama dengan travel agent dan industri pariwisata di Indonesia, Lotte Group menyelenggarakan Gathering.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan ritel skala besar menjamin kestabilan harga jual bahan kebutuhan pokok selama pelaksanaan puasa dan jelang Lebaran.

Direktur Komersial Lotte Mart Hengky E Yulianto mengakui, ada beberapa hal yang biasanya membuat usaha ritel menaikan harga produk kebutuhan masyarakat terutama pada saat periode tertentu seperti selama dan jelang Ramadhan nanti di mana terjadi peningkatan permintaan dari masyarakat.

Faktor pertama yaitu harga yang dinaikkan pihak suplier sehingga supermarket pun terpaksa turut menaikan harga jualnya.

"Kenaikan biasanya karena harga yang dipasok dari supplier itu dinaikan, jadi kita juga naikan. Tapi kalau tidak dinaikan, ya tidak akan kita naikan," ujar dia di Jakarta seperti ditulis Rabu (16/7/2014).

Faktor kedua terkait kenaikan permintaan terhadap suatu produk tertentu sehingga ada unsur kesengajaan pihak supermarket untuk menaikan harga.

Namun hal tersebut, lanjut Hengky, sangat dijaga Lotte Mart agar tidak oknum tertentu didalam outletnya yang menaikan harga seenaknya.

"Kedua, kenaikan harga biasanya berkaitan dengan masalah permintaan. Kadang ada oknum outlet yang pada saat lebaran menaikan harga. Tetapi untuk kami itu tetap kami jaga secara ketat sehingga masyarakat tetap bisa membeli dengan harga yang pantas," jelas dia.

Hengky juga menjamin hingga saat ini, harga beberapa kebutuhan pokok yang dijual di jaringan supermarket tersebut tetap stabil dan tidak mengalami lonjakan harga meski terjadi peningkatan permintaan. "Untuk harga-harga seperti tepung, gula, daging itu stabil," katanya.

Namun yang agak rawan mengalami kenaikan yaitu daging ayam dan telur ayam. Selain merupakan skema dari Kementerian Perdagangan untuk menjaga agar para peternak ayam tidak mengalami kerugian, kenaikan harga pada dua komoditas tersebut juga terjadi karena masalah distribusi. Terlebih jelang lebaran nanti akan ada larangan truk besar untuk melintas.

"Kalau daging ayam dan telur mengalami kenaikan karena faktor distribusi. Ini angkutan yang sulit jelang lebaran, supir-supirnya juga mulai libur jadi kadang kita harus menyewa angkutan untuk memdistribusikan ini. Ada kenaikan biaya distribusi sekitar 10 persen-15 persen," tandasnya. (Dny/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya