Pot Bunga dari Granat untuk Sampaikan Pesan Damai

Wanita Palestina mengubah granat gas air mata menjadi pot bunga.

oleh Aria Sankhyaadi diperbarui 17 Jul 2014, 09:35 WIB
Wanita Palestina mengubah granat gas air mata menjadi pot bunga.

Liputan6.com, Palestina Granat adalah salah satu alat yang kerap digunakan untuk berperang. Di mata seorang wanita Palestina, granat ternyata mempunyai fungsi lain yang jauh lebih berguna daripada fungsi awalnya yaitu sebagai bahan peledak.

Seperti yang dilansir dari Dailymail, Rabu (16/7/2014), jauh sebelum serangan yang dilakukan Israel ke Gaza baru-baru ini,   seorang wanita Palestina di desa Bilin, dekat kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina, telah menanam sebuah taman penuh bunga dengan menggunakan bekas granat gas air mata yang dikumpulkan dari bentrokan antara tentara Israel dan pejuang Palestina.


Pasokan Pot Bunga

Bunga-bunga yang sedang tumbuh di sebidang tanah ini terletak di daerah yang di-re-klaim oleh Palestina dua tahun lalu dalam pengadilan perang yang memaksa Israel untuk menata ulang pembangunan pagar keamanannya yang sangat kontroversial. Pagar ini, saat selesai, membentang sepanjang 430 mil di sekitar seluruh wilayah Tepi Barat.

Foto dok. Liputan6.com

Karena ketegangan yang tinggi dan sering terjadi bentrokan antara tentara Israel dan pejuang Palestina di daerah tersebut, sangat sulit mendapatkan pasokan pot untuk bunga kecil.


Pot Bunga dari Granat Gas Air Mata

Sementara itu bekas granat gas air mata yang digunakan oleh pasukan Israel untuk menekan demonstrasi-demonstrasi rakayat Palestina sangat mudah didapat. Beberapa bekas granat di kebun ini bahkan dilengkapi kawat sehingga granat ini dapat diletakan ke pagar atau benda lainnya.

Symbolic: The flowers, with their unusual pots, mark land Palestinians were able to reclaim two years ago after a court battle to re-route Israel's controversial security wall

Penggunaan senjata sebagai wadah tanaman merupakan pesan yang kuat bahwa bangsa Palestina mampu merebut tanah yang telah di klaim oleh Israel dengan pembangunan pagarnya yang kotroversial.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya