Liputan6.com, Serang - Capres Joko Widodo meminta para saksi yang bertugas saat proses penghitungan suara, agar berani memprotes bila terjadi hal yang janggal saat rekapitulasi suara. Menurutnya, saksi harus kritis dan tidak mudah begitu saja menerima keputusan agar tidak mudah dibohongi.
"Kalau ada saksi yang ada mulai dipersiapkan. Tetapi kita semuanya harus siap, harus pintar bicara, menguasai lapangan dan data, terus berani. Kalau tidak berani dibohongi, diam saja repot," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu saat berkunjung ke kantor DPD PDIP Banten, Rabu, (16/7/2014).
Terkait munculnya dugaan kecurangan yang terjadi di beberapa wilayah, Jokowi meminta agar hal tersebut dijadikan pelajaran dengan mengantisipasi dan mengawasi lebih ketat, selama proses penghitungan suara. Baik dari tingkatan Panitia Pemilihan Suara (kelurahan), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), hingga tingkat kabupaten.
"Jangan sampai terjadi lagi bentuk kecurangan apa pun, nanti kalau yang sudah terjadi (kecurangan) diantisipasi lebih awal," ucapnya.
Khusus kepada para relawan yang turut mengawasi penghitungan suara dan distribusi kertas suara, Jokowi mengucapkan terima kasih. Namun dirinya mengaku tidak bisa memberikan imbalan apa pun kepada relawannya.
"Ini sebuah kerja kita semua, baik relawan, kader partai, pergerakan masyarakat, yang ingin perubahan, dan nantinya kita lihat 22 Juli hasilnya dari KPU akan diumumkan," ucapnya.
Menurut Jokowi berdasarkan hasil real count internal, perolehan suara tidak jauh berbeda dengan hasil quick count atau hitung cepat versi lembaga survei yang ia anggap cukup kredibel.
"Kalau saya ke Jabar nggak berubah, Jateng nggak berubah, Banten nggak berubah, saya kira di semua provinsi sama saja. Asal nggak berusaha diotak-atik. Relawan awasi, kader awasi, saksi ada. Hilang satu suara pasti kita urus," tandas Jokowi.
Jokowi: Saksi yang Awasi Rekap Harus Menguasai Lapangan dan Data
Jokowi meminta para saksi yang bertugas saat proses penghitungan suara, berani memprotes bila terjadi hal yang janggal saat rekapitulasi.
diperbarui 16 Jul 2014, 23:52 WIBJokowi dan Khofifah (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Justin Hubner Alami Gegar Otak dan Harus Istirahat Sebulan, Pastikan Tak Bela Timnas Indonesia di Semifinal Piala AFF 2024
Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi Jatuh Saat Pakai High Heels, Bagaimana Kondisinya?
Apa Itu PPKM: Pengertian, Jenis, dan Dampaknya
VIDEO: Eksekusi Pengosongan Hotel Garden Palace Surabaya Berlangsung Ricuh
Ciri-Ciri Tanaman Kentang: Panduan Lengkap Mengenal Karakteristik Uniknya
Ciri Darah Tinggi Kumat: Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya
Untuk Ungguli Myanmar di Piala AFF 2024, Timnas Indonesia Perlu Menang Telak melawan Filipina Karena Ini
JNE Rayakan HUT ke-34 dengan Jaket dan Helm Baru
Cara Nonton Bola dan Link Live Streaming RCTI+ Timnas Indonesia vs Filipina Piala AFF 2024
Saksikan Sinetron Asmara Gen Z Episode Kamis 19 Desember 2024 Pukul 17.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Apa Arti Mimpi Ular: Tafsir dan Makna di Balik Mimpi Tentang Ular
Kejati Periksa Kadis Kebudayaan Prov DKI Terkait Dugaan Kasus LPJ Fiktif