Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang warga bernama Faisal Reza melaporkan Wakil Bupati Rokan Hilir Erianda ke Kepolisian Daerah (Polda) Riau, terkait dugaan ijazah palsu. Namun upaya pelaporannya ditolak Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Ia disuruh pulang dan diminta melengkapi bahan laporannya, Rabu (16/7/14).
Raut kecewa tampak jelas dimukanya. Perjalanan jauh yang ditempuhnya dari Rokan Hilir menuju Pekanbaru tidak membuahkan hasil. "Padahal, berkas-berkas yang menyatakan ijazah palsu itu sudah cukup," kata Faisal.
Mengaku sebagai pemuda biasa, ia mengaku terusik dengan surat dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia Jakarta ke Inspektorat Rokan Hilir. Isi suratnya menyatakan, ijazah anak dari Gubernur Riau Annas Maamun itu palsu.
"Saya mendapatkan fotokopi surat itu yang bertanggal 16 Mei 2014. Ada beberapa berkas lain yang saya bawa sebagai barang bukti, tapi ditolak. Pak polisi minta surat yang asli," imbuh Faisal.
Diminta membawa yang asli, Faisal mengaku tidak bisa. Ia berdalih surat itu ada di Inspektorat dan tidak mungkin akan didapatkannya. "Mana mau orang itu ngasih yang asli karena buat arsip. Itukan tugas polisi mencari. Tak mungkin ada fotokopi kalau tidak ada yang asli," katanya.
Menurut dia, dalam surat yang dibawanya, STIE YAI menyatakan, tanggal kelulusan Erianda -- yang merupakan anak Gubernur Riau Annas Maamun -- tidak ada di sistem database perguruan tinggi tersebut. Kemudian, nama Erianda tidak tercantum dalam serah terima ijazah.
"Lalu, dinyatakan juga nomor seri ijazah Erianda merupakan milik orang lain. Dibalik ijazah tidak terdapat tanggal SK dan PT. Nomor pokok mahasiswa tidak sampai 15 digit. Terakhir, jumlah SKS tidak terpenuhi, di mana dari 156 SKS cuma 150 yang baru terpenuhi," katanya.
Melaporkan dugaan ijazah palsu ini, Faisal mengaku tidak punya maksud politis. Ia hanya tidak bisa melihat pemimpin di daerahnya melakukan penipuan. "Yang digunakan ijazah STIE YAI, tapi pihak STIE sendiri sudah menyatakan tidak identik," ujarnya.
"Kasihan masyarakat Pak. Dia nerima gaji dan tunjangan jabatan dari ijazah ini. Ini yang tidak bisa saya terima sebagai masyarakat," tambahnya.
Selanjutnya, ia akan membuat pengaduan masyarakat ke Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono. Faisal akan melampirkan bukti-bukti dan menceritakan kronologi dugaan pemalsuan ijazah.
"Mudah-mudahan diterima. Saya tau siapa Erianda, sejak kecil dia tidak pernah keluar dari Rokan Hilir. Bagaimana pula dia bisa mendapatkan ijazah dari Jakarta," pungkas Faisal.
Saat dikonfirmasi, Pihak SPKT Polda membantah telah menolak laporan. "Kami minta dia bawa yang asli. Atau bikin saja pengaduan masyarakat ke Kapolda. Kalau Kapolda memeritahkan, akan kami selidiki," ujar SPKT H Hutasoit.
Anak Gubernur yang Jadi Wabup Dilaporkan Pakai Ijazah Palsu
STIE YAI menyatakan tanggal kelulusan Erianda tidak ada di sistem database perguruan tinggi tersebut.
diperbarui 17 Jul 2014, 06:46 WIBGubernur Riau Annas Maamun (kiri) dan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar (kanan) - (Antara/FB Anggoro)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apakah Dzikir Bilangannya Harus Banyak? Simak Penjelasan UAH
Mark Zuckerberg Umumkan Kebijakan Kontroversial untuk Facebook, Jam Tangan Mewah Rp14,5 Miliar Bikin Salfok
5 Hal Menarik di Rumah Budaya Kratonan
Elang Bondol Jadi Logo dan Maskot Baru Taman Margasatwa Ragunan
Teleskop Hubble Tangkap Gambar Cincin Einstein
Link Live Streaming Carabao Cup Tottenham Hotspur vs Liverpool, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 9 Januari 2025
Kejagung Banding Vonis 5 Tahun Helena Lim
Fakta Unik Hingga Sejarah di Balik Peninggalan Benteng Otanaha Gorontalo
Pemkab Kudus Alokasikan Rp17,3 M untuk Program Makan Bergizi Gratis, Ternyata Hanya Cukup untuk 5 Hari
Kisah Nyata Gus Baha, Pernah Digeruduk Orang Gara-Gara Nasihatkan Hal Ini
Lubang Jalan Makan Korban, Ketua DPRD Jepara Desak PUPR Lakukan Perbaikan