Liputan6.com, Jakarta - Mabes Polri mengumumkan bagi perusahaan yang hendak mengambil uang dalam jumlah besar di bank atau Automatic Teller Mecine (ATM) agar melibatkan aparat kepolisian untuk pengawalan. Fasilitas ini tidak dikenakan biaya alias gratis.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar, mengatakan pengawalan itu dapat berkoordinasi dengan polres atau polsek setempat.
Sebab dari identifikasi adanya potensi kekerasan yang rentan menimpa perusahaan saat mengambil uang dalam jumlah besar dari bank. Baik, untuk pembayaran gaji maupun Tunjangan Hari Raya (THR), kepada karyawannya.
"Kemudian bank, Polri mengidentifikasi ada potensi kekerasan dalam perusahaan mengirim THR. Apabila ingin mengambil uang dalam jumlah besar, bisa meminta pengawalan Polri ke koordinasi ke Polres dan Polsek," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (17/6/2014).
Ia mengutarakan dalam catatan Polri ada beberapa peristiwa kasus perampokan dan kekerasan ketika masyarakat hendak mau mengambil uang gaji dan THR. Sebab itulah, Polri mengimbau untuk menggunakan jasa Polri.
"Jadi kami himbau bisa menggunakanjasa pengawalan polri. Masyarakat jadi jangan takut," ujag dia.
Selain itu, dia juga menghimbau untuk berhati-hati aksi penipuan saat penukaran uang. Sebab masih ada masyarakat yang tertipu diberi uang palsu saat menukar uang.
Advertisement
Sebab itu perlu langkah-langkah penegakan hukum terkait hal itu. Polri pun mengimbau agar masyarakat sebaiknya menukarkan uang di tempat yang resmi. "Kita akan monitor langkah itu," paparnya. (Edo/Nrm)
Baca Juga