Citizen6, Jakarta Sejak 12 Juli 2014 sudah dilaksanakan uji coba sistem jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP). Banyak tweeple yang mendukung program tersebut serta memuji kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau disapa Ahok ini.
Ahok menjelaskan bahwa keberadaan sistem ERP nantiya membantu mengatur volume kendaraan pribadi yang melintasi jalan. Karena ia yakin dengan semakin tingginya tarif retribusi ERP, dapat membuat warga jera dan tak ingin lagi menggunakan kendaraan empat roda di jalan tersebut.
Advertisement
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta itu pun menuturkan warga yang merasa kemahalan membayar tarif ERP pasti akan memarkir mobilnya dan beralih menggunakan transportasi umum. "Makannya kami akan memberikan bus tingkat gratis tiap 10 menit lewat. Kita kasihkan bus tingkat", tambahnya.
Nantinya jika sistem tersebut sudah benar-benar diterapkan, rencananya Pemprov DKI akan memberlakukan tarif retribusi minimal Rp 30 ribu dan maksimal Rp 100 ribu. Tingginya tarif tersebut bertujuan membuat para pengendara roda empat jera membayar mahal dan akhirnya beralih menggunakan transportasi umum.
Banyak para Tweeple yang menyambut baik uji coba ERP ini salah satunya akun @teddisinaga yang membuat ciapan, "Gebrakan Ahok bagus, ID card pemprov DKI mulai terintegrasi dengan bank DKI. Kedepannya akan terintegrasi dengan layanan public.cth ERP".
Apabila sistem retribusi tersebut telah berlaku, diharapkan warga DKI dapat beralih ke transportasi umum. Untuk itu, Pemprov DKI akan menyediakan transportasi yang layak.
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.