Liputan6.com, Jakarta - Kepala Departemen Komunikasi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Ridha Ababil mengatakan, pipa gas yang bocor di kawasan SCBD Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, merupakan pipa dengan tekanan gas yang rendah. Sehingga tak mungkin sampai mengakibatkan ledakan.
Ia menengarai ada yang menyalakan api, apakah dari korek atau rokok, sehingga menimbulkan semburan api. "Mungkin ada yang merokok di dekat lokasi," ujar Ridha saat dihubungi di Jakarta, Kamis (17/7/2014).
"Sekarang tinggal ada asapnya saja. Itu bukan ledakan karena yang bocor adalah pipa dengan tekanan rendah," imbuhnya.
Kebocoran pipa gas PGN itu membuat 40 bangunan yang berada di sekitar lokasi terkena dampaknya. Sebab, sebagai bentuk menjaga keamanan, jalur gas PGN di kawasan Dukuh Atas ditutup sementara.
Alhasil, bangunan yang terkena dampak yakni perumahan, hotel dan gedung perkantoran yang menjadi pelanggan gas dari perusahaan milik negara itu tak dapat memperoleh pasokan gas untuk sementara. Ia menjelaskan, dari wilayah Sudirman sampai M.H. Thamrin terkena dampak mati lampu, akibat dari aliran gas ke PLTG kecil di tiap bangun tersebut dihentikan.
"Ada 40 pelanggan kami yang mati lampu dari semalam karena kebocoran gas itu. Karena pipa gas yang berada di gorong-gorong jalurnya ditutup dari Dukuh Atas," jelas Ridha.(Ans)
Baca juga:
Advertisement
Kronologi Ledakan Pipa Gas di SCBD