Menkeu Sebut Peningkatan Utang Luar Negeri Masih Aman

Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjenegoro, mengungkapkan, pihaknya mencari jalan keluar mengatasi peningkatan utang luar negeri.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Jul 2014, 19:30 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) menyimpulkan pasar keuangan di Tanah Air masih cenderung stabil di tengah isu hangat soal rencana Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan pada tahun depan.

Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan, Chatib Basri usai menggelar rapat FKSSK selama kurang lebih 3 jam bersama Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Kartika Wirjoatmodjo dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad.

Menurut Chatib, kondisi pasar keuangan Indonesia masih terjaga dengan baik. Namun pemerintah, BI, OJK dan LPS tetap harus mewaspadai risiko baik dari dalam maupun luar negeri.

"Kondisi terjaga dari sisi pasar keuangan, fiskal, dan perbankan. Tapi tetap ada risiko-risiko yang harus diperhatikan berkaitan dengan defisit transaksi berjalan, fiskal dan likuiditas," ujar Chatib sambil tergesa-gesa meninggalkan Gedung Kementerian Keuangan, Kamis (17/7/2014).

Lebih jauh dia mengaku, likuiditas yang ada di pasar keuangan Tanah Air terbilang aman, namun pemerintah terus memantau perkembangannya ke depan.

Salah satu yang menjadi topik bahasan dalam rapat tiga bulanan ini adalah soal utang luar negeri Indonesia yang mengalami peningkatan pada posisi Mei 2014 sebesar 9,7 persen menjadi sebesar Rp 283,7 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.

Dari angka itu, utang luar negeri swasta tumbuh 15,2 persen (YoY). Sedangkan pertumbuhan bulan sebelumnya hanya sebesar 13,2 persen. Sementara utang luar negeri sektor publik tumbuh 4,1 persen atau lebih tinggi dibanding sebelumnya 2,2 persen.

"Serem sih tidak, tapi kami koordinasi mengenai pembahasan Debt Equity Ratio (DER) dan lainnya. Tapi saya nggak bisa sebut DER yang aman berapa," papar Chatib.

Wakil Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro menambahkan, pemerintah tetap mewaspadai kondisi ekonomi global. "Keputusan The Fed menaikkan suku bunga juga terus kami monitor, makanya perlu penguatan di dalam. Utang luar negeri juga meningkat akan kami carikan jalan keluarnya," terang dia.

Sayang ketika dikonfirmasi kepada Agus Martowardojo soal hasil rapat FKSSK, dia enggan menjawab. Begitupula dengan pihak LPS dan OJK. Ketiganya langsung meninggalkan kantor Kemenkeu dengan terburu-buru. (Amd/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya