Liputan6.com, Jakarta - Pelaku pasar menanti hasil penghitungan suara pemilihan Presiden dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan laporan keuangan perusahaan semester I 2014 akan mendominasi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Dengan melihat kondisi itu, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, gerak IHSG cenderung variatif di kisaran 4.990-5.100 pada perdagangan menjelang akhir pekan ini. Selain itu, sentimen dalam negeri, menurut riset PT Sinarmas Sekuritas, sentimen eksternal juga mempengaruhi laju IHSG.
Advertisement
"Dirilisnya data housing starts Amerika Serikat pada Juni 2014 yang diperkirakan naik dan data initial jobless claims naik ke 295 ribu. Dari China akan merilis house price index pada Juni yang diperkirakan naik 0,4 persen ke 6 persen," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas, Jumat (18/7/2014).
Hal senada dikatakan Analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono. Ia mengatakan, investor memilih menanti hasil pemilihan Presiden serta pengumuman laporan keuangan semester I 2014.
"IHSG akan cenderung sideways dengan kisaran support 5.025 dan kisaran resistance 5.090," ujar Purwoko.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG sedang berupaya melanjutkan proses penguatannya untuk kembali meraih angka resistance 5.165 dan level support 5.030.
Menurut William, hal itu terlihat dari usaha menjajal support 5.030 dalam pergerakan koreksi wjar IHSG tidak menunjukkan indikasi akan dijebol. Hal tersebut ditunjang dari dana asing yang masuk masih cukup besar kembali menerobos masuk hingga akhir perdagangan.
Pada perdagangan saham Kamis 17 Juli 2014, IHSG melemah 42,72 poin atau 0,84 persen ke level 5.071,20. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.136 dan level terendah 5.039. Transaksi perdagangan saham pun cukup ramai dengan nilai transaksi harian saham mencapai Rp 5,91 triliun. Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 600 miliar.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT London Sumatera Tbk (LSIP), dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Sementara itu, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan saham-saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar antara lain saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Rekomendasi Teknikal
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) untuk dapat dicermati pelaku pasar. Ia menuturkan, saham PT Bank Tabungan Negara Tbk mengalami penurunan kecil setelah saham BBTN dilanda aksi jenuh beli.
"Rekomendasi beli dengan target sasaran Rp 1.275 per saham," ujar Yuganur.
Yuganur merekomendasikan pelaku pasar untuk masuk di level pertama Rp 1.150, level kedua Rp 1.135 per saham, dan cut loss point Rp 1.125. (Ahm/)